Setelah mulai tenang, Adam kemudian melaporkan kabar yang ia bawa pagi ini.
"Di depan ada lelaki yang berma Samudra dengan bodyguards yang waktu itu sempat menyergap saya, Taun. Saya kenal dengan ketiga lelaki berderagam hitam itu," ungkap Adam dengan gugup. Ia masih ingat kejahatan yang dilakukan ketiga orang yang sempat berbuat jahat padanya tempo lalu. Adam merasa cemas, takut jika orang itu akan kembali berbuat jahat
"Mereka berkata, ingin bertemu dengan, Tuan. Mereka dengan tegas meminta dibukakan pintu pagar. Tapi belum saya buka, Tuan," sambungnya.
Azka terkejut dan bukan cuma dia, Bu Yeni juga Sabrina dan Nazwa juga tercengang mendengar laporan yang disampaikan Adam pagi ini. Tak ada pikiran lain yang mereka khawatirkan selain bahaya yang akan menyerang di depan mata. Semua tampak dengan raut wajah cemas bercampur tegang.
"Untuk apa Samudra datang ke sini?" desis Azka berbicara sendiri. Meski pun hatinya merasa cemas akan tetapi ia merasa jika semua akan baik-baik saja.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com