webnovel

Cinta Sabrina

20+ Sabrina Anastasya Bramantio, gadis cantik berusia 23 tahun itu terpaksa harus menelan pil pahit secara bersamaan dalam hidupnya. Dia tidak pernah menyangka hidupnya akan hancur bagaikan pecahan kaca. Kehancurannya berawal dari kekasihnyanya Reyno Prasetiyo yang selama 3 tahun bersama, akhirnya malah menikahi adik tirinya, Cantika Zaipahusna. Hingga suatu hari, Reyno mengalami kecelakaan yang nyaris merenggut nyawa. Sialnya, Cantika menuduh Sabrina yang mencelakai Reyno, karena semua bukti-bukti mengarah padanya. Peristiwa itu terjadi begitu saja dan berhasil membawa Sabrina ke penjara atas dakwaan kelalaian. Siapa sangka, saat ia memulai kehidupan baru dengan menjadi asisten rumah tangga, di tempatnya bekerja dia menemukan sosok Azka Purnama Assegaf, putra dari majikannya. Wajah tampan dan sikap bijaksana yang dimiliki Azka, nyatanya berhasil menarik perhatian Sabrina. Pun sebaliknya. Azka juga perlahan mulai terkesan dengan sikap lugu Sabrina. Seiring berjalannya waktu, akhirnya mereka saling dekat dan mempunyai perasaan yang sama. Akan tetapi, hati Sabrina kembali dipatahkan, saat mengetahui bahwa Azka hendak dijodohkan dengan wanita pilihan orang tuanya. Sakit. Hatinya bak hancur berkeping-keping. Untuk yang kesekian kalinya Sabrina terjerembap ke dalam lubang lara. Bagaimana kelanjutan kisah Sabrina dan Azka? Akankah pada akhirnya perjodohan itu berjalan dengan mulus, hingga mereka bisa bersatu? Mampukah Sabrina membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah?

Miss_Pupu · perkotaan
Peringkat tidak cukup
292 Chs

Bab 174-Mencari Bantuan

Sementara Nazwa bergegas pergi ke kamar mandi yang berada di ruang belakang karena isi perutnya semakin bergejolak.

"Ini perut benar-benar me menyebalkan tiba-tiba kumat, kalau sampai Samudra marah bisa gawat ini!" desisnya berbicara sendiri saat ia mulai berjalan menuju kamar mandi.

Namun, saat ia mulai memasuki kamar mandi pendengarannya tiba-tiba terganggu oleh suara rintihan wanita dari sebelag kamar mandi. Nazwa rampak menempelkan telingan pada tembok karena penasaran dengan suara rintihan itu.

"Aku yakin itu bukan hantu seperti yang dikatakan Siti. Mana kungkin sudah pagi begini masih ada hantu, bukankah hatu takut sama matahari!" Nazwa berbicara sendiri di kamar mandi.

Setelah telinganya menempel di tembok, Nazwa menelaah setiap suara yang ia dengan di balik dinding.

"Lepaskan saya! Apa yang kalian semua mau!"

"Cepat nikmati makanan terkahirmu sebelum esok neraka menjadi tempat sejatimu!"

"Lepaskan saya, saya mohon. Kenapa kalian kejam sekali!"

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com