Sementara Nazwa bergegas pergi ke kamar mandi yang berada di ruang belakang karena isi perutnya semakin bergejolak.
"Ini perut benar-benar me menyebalkan tiba-tiba kumat, kalau sampai Samudra marah bisa gawat ini!" desisnya berbicara sendiri saat ia mulai berjalan menuju kamar mandi.
Namun, saat ia mulai memasuki kamar mandi pendengarannya tiba-tiba terganggu oleh suara rintihan wanita dari sebelag kamar mandi. Nazwa rampak menempelkan telingan pada tembok karena penasaran dengan suara rintihan itu.
"Aku yakin itu bukan hantu seperti yang dikatakan Siti. Mana kungkin sudah pagi begini masih ada hantu, bukankah hatu takut sama matahari!" Nazwa berbicara sendiri di kamar mandi.
Setelah telinganya menempel di tembok, Nazwa menelaah setiap suara yang ia dengan di balik dinding.
"Lepaskan saya! Apa yang kalian semua mau!"
"Cepat nikmati makanan terkahirmu sebelum esok neraka menjadi tempat sejatimu!"
"Lepaskan saya, saya mohon. Kenapa kalian kejam sekali!"
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com