Kedua orang tua Azka berjalan mendekati posisi Sabrina. "Malam!" sapa Pak Yuzril. Sementara Bu Yeni tampak masih ketus dengan keterpaksaannya.
"Malam, Pak, Bu!"
Sabrina tampak kaku dan gelisah. Pikirannya tak karuan melihat situasi saat ini. Keringat dingin tiba-tiba saja membasahi keningnya, Sabrina mulai nervous.
"Ayo kita masuk!" ajak Azka tanpa melihat kegelisahan yang tengah melanda kekasihnya.
Sabrina mengangguk setelah mematung dalam beberapa detik.
"Tunggu sebentar, hantarannya masih sedang dipersiapkan." Pak Yuril menoleh ke arah mobil kedua di belakangnya. Keluarlah beberapa orang di dalamnya dengan membawa hantaran yang sudah di hias cantik.
Sabrina terperangah. 'Hantaran! Apa maksudnya ini?' batinnya. Matanya semakin terbelalak melihat beberapa orang membawa hantaran yang mirip sekali untuk acara lamaran. Sesekali ia melirik buket bunga yang berada dalam genggan Azka semakin membuat rasa penasarannya kian memuncak.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com