"Qonin bangun!!" Narti kembali naik pitam ketika mendengar kabar tidak sedap bahwa Qonin akan dihukum.
"Apa sih Buk?" jawab Qonin malas dia sudah duduk tapi matanya terpejam, dia tidak tahu jika prinsipnya akan diterjang badai.
"Jawab pelanggaran apa yang telah kamu perbuat sampai Ibuk dipanggil ke sekolah?" bentak Narti yang sudah berkacak pinggang di depan Qonin.
Darman yang mau berangkat kerja itu meluangkan sedikit waktu untuk menengahi kemarahan Narti, "Bicarakan ini dengan kepala dingin Buk, dengar dulu penjelasan Qonin agar kesalahan-kesalahan sebelumnya tidak terulang lagi."
Narti menarik napas dalam mencoba menelan kemarahannya agar bisa berpikir jernih, dia mengangguk meskipun dirasa berat.
"Ya sudah, bapak berangkat kerja dulu. Assalamualaikum." Darman keluar rumah meninggalkan anak dan istrinya beradu argumen.
"Walaikumsalam," jawab Narti dan Qonin yang menjawabnya agak lambat, Narti kembali menatap anaknya, "Cuci mukamu, Nin. Ibuk tunggu di ruang depan. Cepat!!!"
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com