"Jam pelajaran saya sudah habis, jangan bahas tentang Cika dulu, pikirkan ujian besok, mengerti?" pinta bu Ratna yang sudah merapikan semua perlengkapan mengajarnya, dia sedikit menyesal rencana untuk mengulang materi harus dibatalkan gara-gara Cika.
"Mengerti Buk," jawab semuanya hampir bersamaan, pertunjukan itu berakhir digantikan dengan jam pelajaran selanjutnya.
Namun, perasaan Qonin masih tidak bisa berganti dengan nyaman ketika dia terlalu berani memberikan ciuman bibir ke Leon itu membuat dia merutuki diri di dalam hati.
Bodoh!! Kenapa aku mau saja mengikuti permainan, Leon. Cium tangan juga bisa ya, kenapa aku tadi menyasar bibir sih!!! Duh!! Bodoh!!
Sementara Leon masih tersenyum sendiri di bangku, dua beranggapan bahwa ciuman yang diberikan oleh Qonin adalah sebagai pertanda jika dia ada tempat di hati Qonin.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com