Ruang rapat itu terdapat meja disusun sedemikian rupa membentuk seperti telur, oval. Di ujung meja ada satu podium cukup tinggi untuk berdiri 3 sampai 4 orang.
"Apa anda tahu, kenapa kita disuruh berkumpul disini?" tanya Direksi pemegang properti seorang pria cukup tua dengan uban yang dibiarkan warnanya.
"Maaf saya sendiri juga tidak mengetahui tentang rapat kali ini?" timpal Direksi pemegang produk kecantikan. Mereka duduk bersebelahan itu berbisik untuk mencari tahu alasan apa Namora mengumpulkan mereka.
"Sebaiknya kita tunggu sampai bu Namora datang," timpal Direksi properti.
Suara pintu terbuka menimbulkan decit yang menenggangkan bersamaan dengan datangnya Namora, pemilik paling tinggi dengan saham 80 persen setiap bidangnya.
"Bu Namora datang bersama suami, apakah ini pertanda baik atau buruk?" Direksi pemegang Konveksi bergumam tentang kedatangan mereka.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com