Mirna yang tak bisa menahan kesedihan ya terus menangis, rele atupun tidak tapi kini Mirna harus rela, karen ini sudah mnjadi takdirnya tidak akan ada yang bisa merubahnya semua sudah menjadi ketentuan tuhan.
"Sekarang jenazah akan segera di shalatkan kemudian akan di semayamkan," ucap Pak Ustad.
"Baik, Pak. Kita bawa sekarang," kata Dodi sembari bergegas akn mengotong Jenazah Arman.
"Sayang, sabar yah?" Kamu harus ikhlasin Kakek! Aku akan m nggotong Kakek dulu, kamu jaga Nenek baik-baik jangan sampai dia kenapa-kenapa." Ucap Roy.
"Iya, aku jaga Nenek," kata Amanda sembari tak tahan menahan tangisnya.
"Aku ikhlas, Kek. Tapi aku tak tahu kenapa rasanya sakit hatiku ketika Kakek di bawa pergi dan tidak akan kembali lagi. Sungguh berat aku rasakan saat ini, separuh dariku hilang Kek. Tak ada lagi canda tawamu sekarang, yang ada hanya sebuah kenangan. Semoga Kakek tenang di alam sana." Batin Amanda.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com