Jes mengaruk kepala tanpa sadar. Ketegangan di ruang tamu sangat membuatnya bingung.
kring..
kring..
--- "Tuan Albasia?"
--- "Apa mereka sudah mulai?"
--- "Belum"
--- "Aku akan datang 20 menit lagi, beritahukan pada ayah"
--- "Baik tuan Albasia"
Jes mematikan sambungan namun, kring... kring... kring...
--- "Halo tuan Rozak?"
--- "Apa sudah dimulai?"
--- "Belum"
--- "Aku bersama Cesru Wang, mungkin sekitar 10 menit sampai atau lebih tergantung kepadatan"
--- "Baik akan saya sampaikan"
klik.
"Tuan, semua masih dalam perjalanan pulang, apa saya sajikan minuman lebih dulu atau menunggu saja?"
"Tidak usah. Kamu atur saja persiapannya"
"Baik tuan"
Relina duduk dengan melipat tangan, wajahnya terlihat marah dan matanya acuh tak acuh sementara, Weird sibuk membaca laporan disampingnya.
Tom : 'Relina, ayah hanya ingin kamu bahagia" , pandangan mata seperti tidak nyaman ketika di tatap Relina. Ia tahu dirinya salah.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com