sekolahan

Pagi hari yang begitu cerah, tak lupa menyisir rambutku lalu mengikatnya dengan pita kecil bewarna ungu. ku melangkah untuk mengambil sebuah tas lalu menuju motor butut yang kendarai ibuku dengan suara motor yang begitu lantang, ku dibonceng ibuku lalu menuju sebuah sekolahan.

sampai di sekolah sebagai siswa baru kelas 7 SMP, aku melihat ibuku bersapa dengan guru-guru di sana dengan begitu akrab, yak mungkin sesama guru dan memperkenalkan aku sebagai anaknya.

"oh ini toh Bu anaknya, manis ya", kata guru baru ku

"iya Bu ngomong-ngomong kelasnya dimana ya bu", tanya ibuku

"di atas Bu sudah banyak murid yang datang, silahkan Bu" jawab guruku.

ku melangkah naik tangga melihat di kelas sudah ada dua guru perempuan dan laki-laki yang menjaga dan ada beberapa murid yang mayoritas laki-laki di dalam kelas. aku sangat Malu karena hanya ada aku saja siswa perempuan yang datang. mereka semua melihat ke arah ku, lalu ku dipersilahkan untuk duduk di bangku paling depan oleh guru ku yang bernama Bu melin.

Bu melin dan ibuku berbincang dengan begitu akrab dan hangat ternyata mereka berdua adalah teman waktu mengajar di sekolahan yang sama ketika aku belum lahir.

bel masuk berbunyi, ibuku bergegas pulang dan berpamitan kepadaku.

"Ica, ibu pulang ya" mengangguklah aku tanpa berkata-kata.

setelah itu guru laki-laki yang bernama Pak Tanto menyuruh kami memperkenal diri satu-persatu, tak lama kemudian terdengar suara salam

"assalamu'alaikum", dengan begitu Percaya diri dia laki-laki berkulit putih dan berambut lebat menghampiri guruku dan berkata "maaf saya telat pak", "tidak masalah masih hari pertama, silahkan duduk" jawab pak tanto. tak lama Bu Melin memperkenalkan bahwa anak laki-laki yang terlambat itu adalah anaknya

"maaf pak itu anak saya" Bu melin berkata.

aku melihatnya dalam hati berkata "anak guru kok terlambat"