webnovel

Cinta Arrogant Sang Editor

Menjadi editor terbaik di Indonesia ketika usianya dua puluh tahun, membuat Sander Brandt melejit. Muda, kaya dan berkuasa untuk sebuah perusahaan media yang besar. Namun ketika dia berhadapan dengan kenyataan bahwa dirinya ditinggalkan oleh Arinda, cinta yang dianggapnya sejati, hanya karena seorang yang tidak sebanding dengannya. Sander menjadi pribadi yang tidak percaya diri dan penuh luka. Semua itu dia tutupi dengan sikapnya yang arogan dan selalu keras saat berhadapan dengan wanita dan cinta. Sebuah proyek berita dengan nilai besar dan penuh rahasia memaksa Sander keluar dari meja kerjanya dan terjun langsung. Dia menuju ke sebuah desa terpencil untuk mendapatkan berita itu. Tempat itu mempertemukan Sander dengan Wuri. Seorang Bidan yang sedang mengabdikan diri di desa tersebut. Keberhasilan Sander membuat berita itu melejit, malah memberikan masalah pada Wuri dan seluruh penduduk desa. Membuat Wuri terseret ke dalam penjara. Usaha Sander untuk menyelamatkan Wuri justru membuat keduanya jatuh cinta dan mengetahui rahasia kelam masing-masing. Karakter insecure dibalut arogansi yang dipertemukan dengan karakter yang penuh rasa benci dan curiga. Dua orang dari dua profesi dan latar belakang kehidupan yang berbeda untuk jatuh cinta dan melupakan perbedaan. Bisakah dua hati dengan luka masa lalu bersatu dalam cinta? Cinta Arrogant Sang Editor! Silahkan terhubung dengan Author di: FB: Ans Afriana IG: Ans Afriana Tiktok: Ans_Afriana Linkedln: Afriana Setiawan

Ans_Afriana · Perkotaan
Peringkat tidak cukup
404 Chs

67. MENEMPA EMAS

"Kau ini selalu saja mengatakan sesuatu yang konyol dan tidak masuk akal. Untuk apa aku ikut menemui kolegamu?"

"Mendampingiku," jawab Sander dingin.

"Hah?! Orang-orang bisa berpikir ada hubungan di antara kita."

"Tenang saja, aku bukan orang yang terkenal di depan kamera. Banyak orang yang tahu namaku, tapi mereka tidak benar-benar melihat sosokku. Lagi pula, kita akan bertemu kolegaku di ruang pribadi."

Sander berdiri, meraih obat yang ada di tangan Wuri dan segera menenggaknya. Sambil membawa beberapa berkas di tangan, Sander menuju ke pintu.

"Aku akan ke ruang meeting. Jika makanan sudah tiba, kau bisa makan lebih dulu. Setelah aku selesai meeting, kita akan menyiapkanmu untuk pertemuan nanti malam."

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com