webnovel

Cinta Arrogant Sang Editor

Menjadi editor terbaik di Indonesia ketika usianya dua puluh tahun, membuat Sander Brandt melejit. Muda, kaya dan berkuasa untuk sebuah perusahaan media yang besar. Namun ketika dia berhadapan dengan kenyataan bahwa dirinya ditinggalkan oleh Arinda, cinta yang dianggapnya sejati, hanya karena seorang yang tidak sebanding dengannya. Sander menjadi pribadi yang tidak percaya diri dan penuh luka. Semua itu dia tutupi dengan sikapnya yang arogan dan selalu keras saat berhadapan dengan wanita dan cinta. Sebuah proyek berita dengan nilai besar dan penuh rahasia memaksa Sander keluar dari meja kerjanya dan terjun langsung. Dia menuju ke sebuah desa terpencil untuk mendapatkan berita itu. Tempat itu mempertemukan Sander dengan Wuri. Seorang Bidan yang sedang mengabdikan diri di desa tersebut. Keberhasilan Sander membuat berita itu melejit, malah memberikan masalah pada Wuri dan seluruh penduduk desa. Membuat Wuri terseret ke dalam penjara. Usaha Sander untuk menyelamatkan Wuri justru membuat keduanya jatuh cinta dan mengetahui rahasia kelam masing-masing. Karakter insecure dibalut arogansi yang dipertemukan dengan karakter yang penuh rasa benci dan curiga. Dua orang dari dua profesi dan latar belakang kehidupan yang berbeda untuk jatuh cinta dan melupakan perbedaan. Bisakah dua hati dengan luka masa lalu bersatu dalam cinta? Cinta Arrogant Sang Editor! Silahkan terhubung dengan Author di: FB: Ans Afriana IG: Ans Afriana Tiktok: Ans_Afriana Linkedln: Afriana Setiawan

Ans_Afriana · Perkotaan
Peringkat tidak cukup
404 Chs

198. TAWAR MENAWAR

"Aku tidak mengerti kenapa Ellard setuju kau datang ke Jerman. Padahal tempat ini penuh dengan ancaman."

Pastinya Sander tahu alasan Ellard. Di Indonesia, dirinya juga tidak baik-baik saja. Tekanan dan kehancuran membayangi Sander setiap saat. Sebagai ayah, Ellard berharap Sander bisa memulai kehidupan baru. Terlebih lagi, Sander bisa mewarisi segera semua yang Ellard miliki. Walau kenyataannya semua warisan itu menganduk polemik yang tidak kelihatan.

"Mungkinkah pembunuhnya adalah paman Gracia?"

Odila tertawa renyah. Gigi putihnya menyembul di antara bibirnya yang seksi.

"Tentu saja tidak, paman Gracia sudah lama meninggal. Hmm … kalau aku tidak salah ingat beberapa hari setelah pernikahan Ellard dan Gracia. Sayangnya, sebelum dia meninggal, dia telah meracuni anak-anaknya dengan pemikiran yang buruk. Dia meminta anak-anaknya untuk bisa mengambil hart Gracia. Mereka mengklaim itu sebagai harta keluarga. Ellard hanyalah orang luar yang tidak berhak memiliki apa pun."