webnovel

Cinta Arrogant Sang Editor

Menjadi editor terbaik di Indonesia ketika usianya dua puluh tahun, membuat Sander Brandt melejit. Muda, kaya dan berkuasa untuk sebuah perusahaan media yang besar. Namun ketika dia berhadapan dengan kenyataan bahwa dirinya ditinggalkan oleh Arinda, cinta yang dianggapnya sejati, hanya karena seorang yang tidak sebanding dengannya. Sander menjadi pribadi yang tidak percaya diri dan penuh luka. Semua itu dia tutupi dengan sikapnya yang arogan dan selalu keras saat berhadapan dengan wanita dan cinta. Sebuah proyek berita dengan nilai besar dan penuh rahasia memaksa Sander keluar dari meja kerjanya dan terjun langsung. Dia menuju ke sebuah desa terpencil untuk mendapatkan berita itu. Tempat itu mempertemukan Sander dengan Wuri. Seorang Bidan yang sedang mengabdikan diri di desa tersebut. Keberhasilan Sander membuat berita itu melejit, malah memberikan masalah pada Wuri dan seluruh penduduk desa. Membuat Wuri terseret ke dalam penjara. Usaha Sander untuk menyelamatkan Wuri justru membuat keduanya jatuh cinta dan mengetahui rahasia kelam masing-masing. Karakter insecure dibalut arogansi yang dipertemukan dengan karakter yang penuh rasa benci dan curiga. Dua orang dari dua profesi dan latar belakang kehidupan yang berbeda untuk jatuh cinta dan melupakan perbedaan. Bisakah dua hati dengan luka masa lalu bersatu dalam cinta? Cinta Arrogant Sang Editor! Silahkan terhubung dengan Author di: FB: Ans Afriana IG: Ans Afriana Tiktok: Ans_Afriana Linkedln: Afriana Setiawan

Ans_Afriana · Perkotaan
Peringkat tidak cukup
404 Chs

100. AKU MENCIUMMU!

Sander menuntun Wuri naik ke lantai atas di mana kamar mereka berdua berada. Sampai didepan pintu kamar Wuri.

"Selamat beristirahat, ya,"ucap Sander ketika keduanya berdiri di depan pintu kamar Wuri. Sambil mengecup pucuk kepala Wuri. Tatapan Sander pada gadis itu begitu penuh cinta. Tanpa Sander sadari, dia telah memuja Wuri jauh dari sebelumnya. Kepribadian Wuri membuat Sander begitu terpesona.

"Kamu juga,"

"Karena aku hari ini telah banyak berbuat baik dan menjadi pria baik, aku rasa, aku berhak atas ucapan terima kasih. Bukan begitu?" Sander tersenyum. Baru kali ini dia begitu gugup memita sebuah ciuman dari seorang wanita.

Wajah Wuri bersemu merah. Sepanjang hari ini, entah berapa kali mereka berciuman di dalam mobil. Wuri yang semula begitu kaku berhadapan dengan bibir Sander, sekarang bahkan sudah menjadi ahli. Tapi, mereka berdua seolah tidak puasnya memadu api cinta yang sedang membara.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com