Akal dan perasaan selamanya menjadi dua hal yang berbeda. Sekuat apapun akal, tetap tidak bisa mengendalikan perasaan. Jika tidak begitu, maka tidak mungkin ada banyak orang yang sedih karena perasaan.
Semakin orang peduli pada sesuatu, semakin sulit juga baginya untuk lepas dari sesuatu itu.
Xu Weilai tenggelam dalam pikirannya yang menurun, hingga tidak mendengar suara langkah kaki. Entah sejak kapan, Gu Yu tiba-tiba sudah berada di dalam kamar tidur.
Ketika Gu Yu melihat istrinya terduduk di karpet dengan linglung dan wajah yang sangat pucat, alisnya pun mengerutkan kening. Rasa khawatir mengapung di matannya.
Lelaki itu melangkahkan kakinya yang panjang. Hanya melangkah dua sampai tiga langkah ke depan, ia tiba di depan Xu Weilai. Kemudian ia pun membungkuk dan menggendongnya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com