Emosi Xu Weilai sudah memuncak, ia benar-benar marah. Menyinggung profesi bahkan sampai atasannya adalah sesuatu yang tidak boleh direndahkan oleh siapapun, termasuk oleh Gu Yu sekali pun.
Xu Weilai geram sampai bernafas terengah-engah penuh emosi hingga membuat dadanya naik turun. Matanya berubah jadi kemerahan. Xu Weilai mengakui bahwa dirinya takut pada Gu Yu, tapi tetap tidak mau mengakui kekalahan atas Gu Yu.
Xu Weilai hanya mengangkat kepalanya dan menatap tajam ke wajah suramnya. Sayangnya tidak ada sedikitpun rasa menyerah pada tatapan Gu Yu!
Sebaliknya, Gu Yu menatapnya dengan mata suram dalam waktu yang lama. Tatapan itu tampak mengerikan dan terasa seperti sedang mencabik-cabik Xu Weilai. Akan tetapi, pada akhirnya Gu Yu hanya tersenyum dingin.
Sekejap kemudian, Gu Yu memerintahkan perawat yang mengantar makanan tersebut untuk mengambil laptopnya, "Jauhkan laptop itu darinya. Itu tidak baik untuk kesehatannya saat ini!"
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com