Diucapkan 'selamat' oleh sahabat karib atas pernikahannya tentu menjadi sesuatu yang menyenangkan bagi setiap orang. Sayangnya, hal ini justru ditangkap berbeda oleh Xu Weilai. Saat Xiao Chun memberikan ucapan selamat kepadanya, hati Xu Weilai yang cerah seketika meredup.
Xu Weilai hanya menundukkan mata tanpa bicara. Aura kebahagiaan yang tadi terpancar dan memenuhi ruang makan ini langsung berubah secara drastis.
Xiao Chun pun akhirnya sadar dengan hal yang dikatakannya. Ia jadi sedikit merasa bersalah, "Weilai, maaf, kau tahu kan aku orang yang terlalu apa adanya. Aku tidak sengaja mengatakannya. Kau boleh menampar mulutku."
Setelah mengatakan itu, Xiao Chun menampar mulutnya sendiri beberapa kali.
Melihat itu, Xu Weilai menggenggam pergelangan tangan Xiao Chun untuk menghentikannya, "Sudahlah, tidak apa-apa. Lagi pula, yang kau katakan itu memang kenyataan."
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com