webnovel

Tes Bakat Sihir – bagian 1

Editor: Wave Literature

Dibawah panduan panitia dari Katerdal itu, seluruh peserta yang berada di halaman segera berjalan menuju aula utama Katerdal.

Didalam Katerdal.

Aula Katerdal yang megah itu beralaskan lantai yang terbuat dari marmer dan yang menggantung diatas adalah sebuah tempat lilin yang terbuat dari Kristal yang sangat besar. Meskipun ada ratusan orang yang hendak memasukinya, tempat itu masih cukup luas.

Di depan aula itu terdapat barisan kursi yang diduduki oleh wakil dan perekrut dari akademi Mage. Tepat di tengah aula itu adalah lokasi ujiannya.

Panitia berjubah hitam itu tersenyum dan berkata dengan lantang, "Lokasi ujiannya berada tepat ditengah. Seluruh peserta dimohon maju satu persatu. Selain peserta dilarang untuk masuk ke lingkaran yang berada ditengah. Seluruh peserta dimohon berbaris. Pengantar dimohon untuk minggir."

"Linley, ini biaya ujianmu. Dan ini bukti identitasmu. Cepatlah. Oh iya, titipkan Shadowmouse itu padaku. Tentu akan gawat bila Shadowmouse itu bersamamu saat kamu ujian." Kata Hillman.

"Bebe, sementara ini ikut paman Hillman, aku akan mengambil ujian ini." Kata Linley dalam batin menyuruh Shadowmouse kecil itu yang tak ingin pergi dari Linley. Namun setelah Linley memintanya berkali-kali, Shadowmouse kecil itu akhirnya mau untuk beranjak dan merayap ke dalam baju Hillman.

Kemudian Linley menerima sepuluh keping emas itu dan berbaris. Para pemuda yang mengambil ujian itu berusia antara enam atau tujuh hingga tujuh belas tahun. Mereka berbaris menjadi dua barisan yang panjang, selagi kepala keuangan Katerdal menerima biaya ujian tersebut.

Lingkaran yang berada ditengah itu berdiameter sekitar sepuluh meter dan terdapat tiga orang dewasa didalamnya. Dua dari mereka bertanggung jawab untuk mengelola ujian itu dan yang satunya bertanggung jawab untuk memberitahukan hasilnya. Peralatan ujian itu terdiri dari bola Kristal dan sebuah enam formasi magic yang rumit.

"Pertama."

Seseorang yang botak menunjuk pada bola Kristal itu dan berkata, "Letakkan tanganmu di atas bola Kristal itu dan kami akan menguji kecocokan elemen kalian."

Peserta pertama adalah anak usia dua belas atau tiga belas tahun. Anak itu dengan gugup meletakkan tangan kanannya di atas bola Kristal itu. Tiba-tiba, seluruh bola Kristal itu mulai mengeluarkan cahaya merah yang redup dengan sesekali muncul hijau didalamnya.

Tetua botak itu melihat kertas pada tangannya dan berkata, "Umur, dua belas. Kecocokan elemen – Api, sedang. Angin. Lemah."

"Sekarang melangkahlah ke Magic Formation1 ini. Saatnya menguji kekuatan spiritualmu. Ingat, berdiri. Jangan berlutut atau terjatuh. Kita lihat berapa lama kau bisa bertahan." Tetua botak itu terlihat sangat dingin. Anak itu mengangguk, lalu melangkah ke Magic Formation itu. Sebuah aura putih langsung keluar dari Tetua botak itu yang menuju ke tengah Magic Formation itu.

Magic elemen cahaya – Overawe*!

"Sepertinya prosedur ujian di tahun ini masih sama seperti dulu." Doehring Cowart keluar dari cincin itu dan muncul disebelah Linley

"Kakek Doehring." Melihat Doehring Cowart, Linley merasa tenang.

"Dalam ujian ini, ujian kecocokan elemen itu hanya syarat saja. Ujian yang sebenarnya adalah kekuatan spiritual. Setelah setengah tahun bermeditasi, kekuatan spiritualmu harusnya enam belas atau tujuh belas kali lebih kuat dibandingkan dengan mereka yang seumuran denganmu." Tawa Doehring Cowart pada Linley. "Ujian ini tentunya terlalu mudah bagimu."

Sesaat kemudian, anak yang berada ditengah Magic Formation itu tak dapat bertahan.

"Kekuatan spiritual, dua kali lebih kuat dari rata-rata yang seumuran. Tidak lulus menjadi Mage." Tetua botak itu mengumumkan hasilnya dengan dingin selagi menonaktifkan Magic Formation itu, dan anak itu keluar sambil diam seribu bahasa.

Terdengar suara gaduh dari sekitar aula.

"Diam." Kata Tetua botak itu, kemudian tak seorang bangsawanpun berani bersuara. "Selanjutnya."

Doehring Cowart melihat dengan penuh rasa penasaran dari samping.

Satu persatu pemuda diuji. Sepuluh dari seluruhnya tak ada yang telah memenuhi persyaratan. Saat ini, ada seorang gadis di dalam Magic Formation itu yang telah bertahan lebih lama dibandingkan sepuluh peserta sebelumnya.

"Hrm?" Mata Tetua botak itu bersinar kemudian dia meningkatkan kekuatan Magic Formation itu.

Setelah sekian lama, gadis itu akhirnya berlutut tanda tak kuat lagi.

Tetua botak itu mengangguk puas. Ia terlihat tersenyum dan berkata, "Kekuatan spiritualmu delapan kali lebih kuat dengan anak yang seumuran denganmu. Persyaratan untuk menjadi Mage telah terpenuhi. Kau juga memiliki kecocokan elemen yang lumayan. Kamu bisa menjadi seorang Mage!" Keputusan dari Tetua itu telah menentukan masa depan dari gadis ini.

"Wah hebat sekali!" orang pertama yang berteriak kesenangan bukanlah gadis itu. Melainkan ayah gadis itu yang sudah paruh baya, botak, dan terlihat ramah.

"Diam!" Kata Tetua itu dengan dingin.

Kemudian, para pengantar datang dan mengawal gadis itu dan ayahnya menuju barisan yang diduduki oleh perekrut dari akademi Mage.

Banyak mata yang menatap gadis itu dengan iri.

Seiring berjalannya waktu, orang-orang yang berada di aula itu menjadi semakin banyak. Ujian itu akan berakhir dalam tujuh hari jadi, kebanyakan orang tak ingin langsung melihat di awal ujian. Ketika giliran Linley tiba, baris antrian dari peserta ujian itu telah mencapai hingga pintu luar Katerdal.

"Selanjutnya." Kata Tetua botak itu.

Linley berjalan dengan tenang selagi diikuti oleh Doehring Cowart yang berada disebelahnya. Dalam pandangan Doehring Cowart, hanya petarung Saint-level yang dapat merasakan keberadaanya, meskipun tak begitu jelas. Namun para Mage biasa itu tak akan mampu melihatnya sama sekali.

Linley meletakkan tangan kanannya di atas bola Kristal itu.

Sekejap!

Bola Kristal itu sekejap mengeluarkan cahaya yang sangat terang seperti matahari! Cahaya berwarna seperti tanah itu berpotongan dengan cahaya hijau, dan juga terdapat garis merah tipis diantara keduanya. Cahaya yang menusuk mata itu membuat orang-orang yang di sekitarnya terpaksa menutup matanya.

Melihat kecerahan bagaikan matahari yang keluar dari bola Kristal itu, seluruh orang yang berada di aula itu terkejut.

Tetua botak itu gemetaran selagi dia melihat selembar kertas ditangannya. Tertulis jelas di kertas itu bahwa Linley berusia delapan tahun.

"Umur, delapan. Kecocokan elemen – bumi dan angin, tingkatan kecocokan yang luar biasa untuk keduanya! Kecocokan api, sedang." Jantung Tetua botak berdegup kencang. Kebanyakan Mage memiliki kecocokan elemen yang sedang. Bahkan kecocokan elemen yang tinggipun sangat jarang, dan untuk kecocokan yang luar biasa… kecocokan yang luar biasa tentu hampir tidak ada!

Dari penjelasannya, seorang Mage pada umumnya butuh waktu sepuluh jam untuk mengeluarkan Magic dalam jumlah tertentu, namun Linley hanya membutuhkan satu jam untuk mendapatkan hasil yang sama.

"Ooooooo."

Seluruh orang di aula itu terkejut. Tidak hanya kecocokan elemen anak ini mencapai tingkat luar biasa tapi juga anak ini memiliki dua elemen untuk tingkat luar biasa! Hal ini tentu terlalu menakutkan.

"Kecocokan yang luar biasa untuk elemen angin?" Doehring Cowart yang berada disebelahnya juga terkejut.

"Wah, aku. Aku memiliki kecocokan terhadap elemen angin juga?" Linley sendiri terkejut. Ia langsung menoleh pada Doehring Cowart.

Doehring Cowart tersenyum padanya. "Nak, aku dulu bilang aku hanya bisa hanya bisa menguji kecocokan elemen bumi kan. Ketika kau menyerap Elemental Essence dari alam, apa kau tak pernah merasakan Elemental Essence angin?"

"Elemental Essence angin?" Linley terkejut. "Dulu ketikaa kakek mengajariku untuk memproses Elemental Essence untuk pertama kalinya, kakek bilang perhatianku tidak boleh teralihkan, harus fokus, jadi meski aku menyadari beberapa bintik cahaya berwarna hijau disekitarku. Aku tak mempeduliakan mereka. Namun setelahnya, ketika aku mulai menyerap Elemental Essence bumi, aku dikelilingi oleh Elemental Essence bumi dan bintik hijau itu tak lagi muncul."

Doehring Cowart akhirnya paham.

Ketika melatih Magic, terutama Magic elemen ganda, jika seseorang hanya fokus pada satu elemen saja seperti bumi, seluruh Elemental Essence bumi akan tertarik sedangkan Elemental Essence lainnya termasuk angin akan terdorong.

"Setelah itu, ketika aku latihan, aku hanya merasakan Elemental Essence bumi. Aku tak mempedulikan bintik cahaya hijau itu." Linley juga merasa sangat senang.

Karena ia tahu betapa kuatnya Mage elemen ganda, jauh lebih kuat dibandingkan dengan Mage elemen tunggal.

Setelah ujian kecocokan elemen, dilanjutkan dengan ujian spiritual!

*****