webnovel

Chapter 77 - Tiba di Pulau

Tepat di atas pulau pribadi milik Hiko, beberapa menit sebelum pesawat yang ditumpangi Touma mendarat di bandara.

"Touma-san, aku tahu kalau Hiko-san adalah seseorang yang sangat kaya dan berkuasa," Kata Shizuka dengan wajah yang tampak kaget ketika ia melihat keluar jendela untuk memandang ke arah pulau pribadi milik Hiko yang ujungnya sama sekali tidak terlihat. "Tapi apa pulau pribadi milik Hiko-san itu tidak terlalu besar? Sampai-sampai ujungnya tidak terlihat dari atas pesawat?"

"Pulau pribadi milik kakek bukanlah sesuatu yang terbentuk secara alami. Melainkan pulau buatan yang dibuat sangat besar, dengan biaya yang jumlahnya tidak terhitung. Pulau yang dikembangkan oleh kakek sebagai bunker kalau-kalau ada hal yang gawat terjadi kepada orang-orang yang ia sayangi," Jawab Touma sambil menguap.

"Ia membuat pulau buatan yang besarnya melampaui Kota Akademi, sebagai bunker? Apa itu tidak berlebihan?" Tanya Shizuka. "Dan darimana dia mendapatkan bahan untuk membuat pulau buatan yang sangat besar itu?"

"Kalau kau ingin tahu secara detail Shizuka-san kenapa kau tidak bertanya langsung kepada kakek," Kata Kotori yang sudah capek mendengar pertanyaaan demi pertanyaan dari Shizuka yang seakan tidak ada habisnya. "Aku yakin kalau kakek akan dengan senang hati memberitahukan kepadamu apa yang ingin kau ketahui soal pulau pribadi milik kakek."

Shizuka melihat ke arah Hiko, di kabin pribadinya yang memiliki pintu kaca tembus pandang. Saat ini Hiko sedang asyik bermesraan dengan kedua istrinya. Shizuka tahu kalau ia saat ini mencoba untuk bertanya kepada Hiko, maka itu sama saja dengan mencari masalah. Shizuka menghela nafasnya, dan ia memutuskan untuk mencari tahu soal bagaimana cara pulau pribadi itu dibuat nanti.

Touma dan Kotori merasa lega, karena Shizuka berhenti bertanya. Mereka berdua merasa agak terganggu dengan rasa penasaran yang dimiliki oleh Shizuka. Mereka berdua tidak membenci Shizuka, tapi terkadang rasa penasaran berlebihan yang Shizuka miliki bisa sangat mengganggu dan membuat mereka jengkel.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Ketika pesawat yang membawa Touma, Shizuka, Kotori, Hiko dan kedua istrinya mendarat di bandara. Touma, Hiko dan juga Chitose bisa langsung merasakan kalau ada seseorang yang secara diam-diam melakukan semacam ritual di pulau, yang tentu saja di hancurkan dalam sekejap oleh Hiko yang memiliki kontrol penuh dari kekkai yang melindungi seluruh pulau.

"Onii-chan ada apa?" Tanya Kotori. "Kenapa wajahmu tiba-tiba saja terlihat tegang seperti itu?"

"Ada seseorang di pulau yang melakukan semacam ritual sihir yang cukup berbahaya," Jawab Touma. "Dan untungnya kakek berhasil menghentikan ritual itu, tepat sebelum ritual tersebut selesai dilakukan."

"Ritual sihir macam apa yang dilakukan tepat di atas pulau pribadi yang dimiliki oleh manusia terkuat di dunia? Orang yang melakukan ritual itu pastilah sangat pemberani atau seseorang yang sangat bodoh, karena berani melakukan sesuatu yang berbahaya di dalam wilayah kekuasaannya Hiko-san," Kata Shizuka.

"Siapapun yang melakukan ritual yang berbahaya itu baik secara sengaja ataupun tidak, saat ini pasti dia sedang terkena efek samping karena ritualnya kugagalkan," Kata Hiko sambil menghela nafasnya. "Melakukan angel fall ritual di pulau milikku yang dibangun di salah satu satu titik spiritual terbaik di bumi adalah tindakan yang sangat berbahaya. Kalau saja aku tidak menghentikannya tepat waktu maka saat ini kita semua akan mendapatkan masalah yang cukup merepotkan."

***

Di salah satu ruangan yang ada di villa milik Hiko yang dibangun di atas pulau buatan itu terjadi sebuah ledakan yang cukup besar.

Dan yang menjadi korban dari ledakan itu adalah Kamijou Touya yang dengan polos dan bodohnya menyusun jimat keberuntungan, berhala yang ia dapatkan sebagai suvenir dari pekerjaannya dan beberapa benda lain yang ia anggap sebagai benda pembawa keberuntungan berdasarkan prinsip fengshui secara tidak sengaja sehingga penyusunan yang ia lakukan membentuk lingkaran sihir angel fall secara tidak sengaja yang untungnya berhasil di hentikan oleh Hiko tepat waktu sebelum ritual angel fall selesai terlaksana.

Walaupun sebagai akibatnya Touya terkena ledakan yang muncul akibat ritual yang gagal terlaksana.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Touya-san! Ada apa! Kenapa tiba-tiba bisa terjadi ledakan di kamar kita?"

Kamijou Shiina berlari dengan kencang ke arah kamarnya dengan Touya tepat setelah ia mendengar suara ledakan yang lumayan kencang.

Touya sama sekali tidak dapat menjawab pertanyaan dari istrinya, karena saat ini ia pingsan karena ledakan itu, tubuh Touya mengalami luka bakar yang lumayan parah dan juga beberapa tulang di tubuhnya mengalami keretakan.

"Gyaa Touya-san! Apa yang terjadi padamu!?"

Melihat tubuh dari suaminya yang terbaring di lantai kayu, diantara serpihan tembok dan pintu. Shiina dengan cepat berlari ke arah suaminya itu dan mengecek keadaan suaminya. Ketika ia tahu kalau suaminya itu masih hidup dan hanya mengalami luka bakar dan patah tulang. Dengan cepat Shiina membawa tubuh suaminya ke dokter pribadinya Hiko yang tinggal bersama dengan keluarganya di desa kecil yang terletak di kaki bukit tempat villanya Hiko berdiri.

Shiina dari luar mungkin terlihat seperti wanita yang lemah, tapi latihan yang Hiko berikan kepada dirinya sedari kecil membuat tubuhnya sangat kuat. Ditambah lagi karena kebiasaan dia tidak pernah berhenti berlatih sehingga sangat mudah bagi Shiina untuk mengangkat tubuh suaminya itu.

Shiina berlari dengan kencang ke arah kaki bukit sambil menggendong tubuh suaminya, karena ia ingin segera mengobati suaminya yang sedang terluka parah.

Tanpa disadari oleh Shiina, dari dalam kamar yang ia tempati bersama suaminya tiba-tiba saja muncul sebuah bayangan hitam dan bayangan itu tampak kesulitan untuk bergerak karena keberadaan dari kekkai yang melindungi pulau. Makanya bayangan itu bergerak secara perlahan untuk mencari tubuh yang bisa ia ambil alih agar ia bisa bergerak dengan bebas di pulau itu...

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Mitsuari-san, kenapa kau merapikan bajumu dan memasukkannya ke dalam koper. Apa kau mau pergi ke suatu tempat?" Tanya Mikoto yang secara tidak sengaja melihat Ayu yang sedang bersiap-siap untuk pergi ke pulau pribadi milik Hiko.

"Ya, aku berencana untuk melakukan liburan bersama dengan Shokuhou-san ke sebuah pulau tropis," Jawab Ayu yang memilih tidak menjelaskan secara detail kemana ia pergi kepada Mikoto, untuk menghindari masalah yang tidak ia inginkan. "Misaka-san, kau sendiri saat ini membawa ransel yang cukup besar, apa kau juga mau pergi berlibur?"

"Ya, mama mengajakku berlibur ke sebuah tempat yang katanya sangat indah," Kata Mikoto. "Karena aku sudah lama sekali tidak berlibur bersama dengan mamaku dan kurasa ini adalah sebuah kesempatan yang bagus untuk pergi menjauhi Kuroko yang selalu mengikutiku kemanapun aku pergi kalau aku berada di luar Yuragi Sou."

"Kalau kau pergi bagaimana dengan klonmu dan juga Aisha-san? Siapa yang akan menjaga mereka berdua?" Tanya Ayu. "Keberadaan dari klonmu itu adalah sesuatu yang ilegal sedangkan Aisha tidak memiliki kemampuan untuk menjaga dirinya sendiri. Selama mereka berdua berada di dalam area Yuragi Sou mereka berdua tidak akan mendapatkan masalah, tapi kalau mereka berdua keluar dari area Yuragi Sou tanpa penjagaan aku takut mereka berdua akan mendapatkan masalah dari pihak Kota Akademi."

"Kirika-san dan wali kelasnya yang bernama Komoe menawarkan diri untuk menjaga mereka berdua," Jawab Mikoto. "Kirika-san menawarkan diri karena ia memiliki waktu kosong, sedangkan Komoe-san menawarkan diri agar ia bisa menikmati ofuro yang ada di penginapan ini. Kirika-san bisa melindungi dirinya sendiri dengan cukup baik sedangkan Komoe-san memiliki koneksi ke Anti-Skill kurasa kedua hal itu cukup untuk menjadi jaminan yang bisa melindungi klonku dan Himegami-san. Walaupun untuk klonku aku harus memaksanya memakai wig dan make up agar ia terlihat berbeda dariku."