Asagi PoV
Namaku adalah Asagi Aiba, dan ini adalah ceritaku ketika aku pertama kali bertemu dengan Kamijou Touma, lelaki yang sangat kusukai. Tepat sebelum aku bergabung dengan ITEM, atau sebelum aku bisa bersekolah di satu sekolah yang sama dengannya.
***
Kenangan yang kumiliki ketika aku bertemu dengan Kamijou-kun bisa disebut sebagai sesuatu yang cukup berkesan dan juga aneh.
Waktu itu aku adalah seorang tehnopath level satu, jadi aku bisa menggunakan kemampuanku untuk mengendalikan teknologi yang ada di sekitarku dengan batasan tertentu. Dan aku berusaha untuk meningkatkan kemampuanku ke level 2 di sebuah tempat penelitian yang dimiliki oleh Hiko Seijuro XIII, kakek dari Kamijou-kun. Ketika aku sedang beristirahat setelah test kemampuan selama lebih dari dua belas jam.
Aku melihat seorang anak lelaki yang seumuran denganku, sedang tertidur sambil duduk di ruang tunggu yang remang-remang di tempat penelitian itu. Dan dia tertidur tepat di tempat favoritku, dimana aku sering duduk sendirian sambil menatap ke arah laptop yang terbuka di pangkuanku untuk membuat program atau hanya sekedar browsing di internet.
Anak lelaki itu mengenakan kaus berwarna merah dan ia memiliki rambut berwarna hitam yang acak-acakan.
Jam di dinding menunjukkan kalau saat ini sudah jam sembilan malam. Seharusnya tidak ada lagi tamu yang mengunjungi tempat penelitian ini. Jadi apa yang sebenarnya dilakukan anak lelaki itu di tempat ini?
Aku ingin membangunkan anak lelaki itu, lalu mengusirnya supaya aku bisa melakukan browsing atau bermain game online di tempat favoritku.
Aku sama sekali tidak suka kalau ada orang lain yang menempati, tempat duduk yang sudah kuanggap sebagai hakku.
Tapi tidak mungkin juga aku membangunkannya begitu saja lalu memaksanya untuk pergi, karena hal seperti itu bertentangan dengan moral yang kumiliki.
Aku menghela nafasku, lalu aku duduk di sebelah anak lelaki itu, dan membuka laptopku, untuk bermain game online favoritku. Tentu saja aku bermain sambil mengenakan headphone, agar aku tidak mengganggu para peneliti yang sedang bekerja di dalam gedung ini.
Tepat setelah aku bermain selama tiga puluh menit, anak lelaki yang menempati tempat favoritku membuka matanya yang terlihat seperti mata dari seseorang yang kurang tidur. Ia menguap lebar lalu melihat ke arahku dan berkata;
"Maaf sekarang jam berapa, ya?"
Aku sekali lagi menghela nafasku lalu menjawab pertanyaan anak lelaki itu;
"Sekarang sudah pukul 21:32, tepat dua setengah jam sebelum tengah malam."
"Hoaaaahm, aku sudah tertidur lebih dari empat jam rupanya, kenapa test kemampuannya Kotori belum selesai juga? Padahal katanya test Kotori paling lama hanya dua jam. Apa ada hal lain yang membuat test itu menjadi semakin lama?"
Anak lelaki itu tampaknya sedang menunggu seseorang selesai melakukan test kemampuan di tempat penelitian ini. Dan dari nama yang kudengar keluar dari dalam mulutnya, sepertinya orang yang ia tunggu adalah seorang perempuan.
Apakah perempuan yang dia tunggu adalah anak perempuan yang lebih muda dariku yang melakukan test kemampuan tepat di dalam ruangan yang ada di sebelah ruangan tempat aku melakukan test? Dari yang kudengar anak perempuan itu adalah seorang Gemstone Pryokinesis level 3.
Kalau anak lelaki yang ada di sebelahku memiliki hubungan darah dengan anak perempuan itu, apakah dia juga adalah seorang Gemstone dengan kemampuan yang sama?
"Kalau aku terus menunggu di tempat ini, bisa-bisa badanku akan kaku. Sebaiknya sekarang aku pergi ke Gym untuk melakukan sedikit pemanasan, lalu kembali lagi ke tempat ini dan menunggu Kotori lagi."
Gym? Di dalam tempat penelitian ini ada Gym? Kenapa aku tidak tahu sama sekali! Padahal aku sudah melakukan test kemampuan di tempat penelitian ini selama tiga tahun! Kalau saja aku tahu kalau ada Gym di tempat ini, maka aku tidak usah repot-repot harus mendaftar ke Gym super mewah yang ada di tengah kota Akademi. Tempat itu memang lengkap secara fasilitas, hanya saja biaya bulanan dari Gym itu sangat mahal! Meskipun aku adalah anak orang kaya, tapi bukan berarti aku bisa menghamburkan uang milik keluargaku dengan seenaknya. Aku bahkan dimarahi ayahku karena aku mendaftar ke Gym itu.
"Eh, maaf kalau aku mengganggumu, tapi aku ingin tahu apakah benar di tempat penelitian ini ada Gym untuk berolahraga?"
Aku yang merasa penasaran dengan kebenaran dari perkataannya memutuskan untuk bertanya kepadanya, aku tidak tahu apakah dia berbohong atau tidak. Tapi tidak ada salahnya untuk bertanya bukan?
"Hmm? Ya di tempat penelitian ini ada Gym. Yang hanya bisa diakses olehku, Kotori adikku atau kakekku, karena Gym itu adalah Gym pribadi yang dibuat khusus untuk kakekku."
Gym pribadi dia bilang! Dan yang hanya bisa diakses olehnya, kakeknya dan adik perempuannya yang adalah Gemstone Pyrokinesis. Itu benar-benar tidak adil! Eh tunggu dulu! Kalau kakeknya bisa membuat Gym pribadi di tempat penelitian teraman dan terbesar di Kota Akademi ini, apakah itu berarti kakeknya adalah Hiko Seijuro XIII yang mendirikan tempat penelitian ini. Dan salah satu klien dari ayahku?
"Ka-kalau kau bisa mengakses Gym pribadi itu, yang katanya dibuat oleh kakekmu. Apakah itu berarti kau adalah cucu dari Hiko Seijuro XIII?"
"Yup dia adalah kakekku, dan juga Kotori."
Anak lelaki itu, rupanya memang benar-benar cucu dari Hiko Seijuro XIII rupanya! Ah tunggu dulu dia bisa saja berbohong kepadaku, tapi kalau kulihat lagi dia memiliki sedikit kemiripan dengan Hiko Seijuro yang wajahnya pernah kulihat dari salah satu foto yang ada di tempat penelitian ini.
"Namaku, Asagi Aiba seorang Technopath level 1, yang mendapatkan kekuatanku di tempat penelitian ini, boleh aku tahu siapa namamu dan yang paling penting bolehkan aku ikut denganmu untuk berolahraga di Gym?"
Aku memperkenalkan diriku sebaik yang aku bisa, karena aku sama sekali tidak mau kehilangan kesempatan untuk bisa berada di Gym dimana aku tidak usah membayar. Aku mungkin terkesan seperti orang miskin yang pelit, tapi alasanku melakukan hal yang sekarang kulakukan ialah agar aku bisa berhenti pergi ke Gym super mahal dan ayahku bisa berhenti memarahiku.
"Namaku Kamijou Touma, cucu dari Hiko Seijuro XIII, tentu saja kau boleh ikut denganku Aiba-san, karena berolahraga sendirian di Gym yang sangat luas bukanlah hal yang menyenangkan."
Dia berkata seperti itu kepadaku sambil menunjukkan senyuman menawan yang membuat ja ntungku berdetak dengan amat kencang. Aku tidak percaya kalau ada laki-laki yang bisa membuatku merasa seperti ini! Teman masa kecilku saja yang bisa dibilang sebagai lelaki dengan wajah yang lumayan sama sekali tidak dapat membuatku berdebar-debar.
Itulah kisah singkat dari pertemuan pertamaku dengan Kamijou Touma yang menjadi cinta pertamaku, aku sendiri sudah lupa kapan aku jatuh cinta dengannya dan jadi menyukai dirinya, mungkin aku jatuh cinta dengannya setelah kami sering berolahraga bersama di dalam Gym yang ada di tempat penelitian. Atau mungkin karena hal yang lain? Aku sudah tidak mempedulikan hal itu, karena bagiku hal semacam itu tidaklah penting.
Yah kisah pertemuanku dengannya memanglah klise dan aneh, tapi yang jelas bagiku pertemuanku dengannya sangatlah penting. Sebab berkat dirinyalah aku jadi bisa merubah diriku menjadi seseorang yang lebih baik dan Level Esperku meningkat dari satu menjadi dua.