webnovel

Cerita Gadis Kembar

Cerita tentang anak gadis kembar yang terpisahkan akibat orang tuanya bercerai . Lexa yang sebagai kakak harus tinggal bersama sang ayah dikota , sedangkan Lexy sang adik tinggal bersama sang Ibu di kampung . Meskipun Lexa hidup serba mewah , namun semua itu tak menjamin hidupnya bahagia . Ia menjadi bad girl yg slalu membuat onar disekolahnya maupun diluar sekolah . Lexa tak pernah mendapat perhatian yang lebih dari ayahnya , karena sang ayah tidak memperdulikannya , saking sibuknya dengan semua perkerjaan dan bisnisnya . Setelah 10 tahun berpisah akhirnya Lexa dan Lexy dipertemukan kembali . Meskipun kedua org tua mereka tdk mengetahuinya . Dan terkadang mereka tukar posisi walaupun sulit namun mereka berhasil membuat keluarganya kembali bersama .

Fhee_Mellyndha · Lainnya
Peringkat tidak cukup
27 Chs

Chapter 10

Keesokan harinya , Lexa telah bersiap untuk pergi ke sebuah tempat. Ia akan menemui tante Chyndi. Orang yang dulunya bekerja diapartemen ayahnya. Sudah lama juga Lexa tak pernah bertemu dari sejak ia masuk SMP. Karena ayah Lexa tak pernah mengajaknya lagi dan Lexa dilarang untuk ikut ataupun pergi sendiri ke apartemen .

"Lex , elo yakin kalau tante Chyndi orang baik ?" tanya Jessica.

"Gue yakin kok . Gue udah kenal lama kali." jawab Lexa.

"Terus lo mau pergi sendiri aja gitu ?"

"Iya tuh , kita kita gak pada diajak. Jahat lo." timpah Bella.

"Ok , kalian boleh ikut. Tapi ingat , kalian jangan ganggu gue sama tante Chyndi." ujar Lexa.

Jessica dan Bellapun bersorak hore sembari memeluk Lexa. Mereka memang slalu menguntit Lexa , kemanapun Lexa pergi mereka slalu ada. Tak pernah mau ketinggalan , sekalipun itu menyesatkan. Lexa slalu jadi biangkerok , namun Lexa tak pernah melibatkan satu masalah kepada sahabatnya. Lexa juga slalu melindungi kedua sahabatnya.

"Kita arah mana nih ?" tanya Jessica.

Kali ini , gantian Jessica yang bawa mobil.

"Kita ke One fifteenth Caffe." titah Lexa.

"Asyiaaappp."

Tak lama kemudian merekapun tlah sampai diparkiran kafe. Namun , Lexa meminta kedua sahabatnya untuk berpisah. Mereka disuruh duduk ditempat yang berbeda.

"Terserah kalian mau duduk dimana . Yang pasti jangan terlalu dekat dengan kursi gue. Your understand ?"

"Yes , sir."

"Ok , gue jalan duluan . Karena tante Chyndi udah nungguin didalam." ujar Lexa sambil keluar dari mobil. Kedua sahabatnyapun mengiyakan.

Begitu sampai dipintu kafe , Lexa terdiam sambil cilingak cilinguk mencari tante Chyndi. Karena Lexa juga agak lupa dengan wajah tante Chyndi. Akan tetapi , ia diberi tahu bahwa tante Chyndi duduk dimeja paling pojok dengan memakai pakaian berwarna merah maroon. Lexapun segera menghampiri.

"Tante Chyndi !" Panggilnya.

Chyndi hampir tak mengenalnya , sebab terakhir dirinya bertemu dengan Lexa sewaktu Lexa kelas 5 SD. Dan sekarang Lexa sudah beranjak dewasa.

"Haaa... Lexa !" sahut Chyndi. "Tante hampir tak mengenal kamu. Ternyata , sekarang kamu lebih tinggi daripada tante. Dulu terakhir ketemu tinggi kamu dibawah bahu tante."

"Hehee.. Iya tante." ujar Lexa. "Apa kabar tante ?" tanya Lexa.

" Baik , baik. Kamu sendiri gimana ? Makin cantik aja , sudah dewasa ya kamu." jawabnya.

"Baik juga tante , makasih."

Akhirnya merekapun ngobrol dan saling bercerita satu sama lain. Lexa menceritakan tentang ayahnya dan Chyndi bercerita tentang kenapa ia bisa berhenti bekerja di apartemen ayahnya. Ternyata semua ulahnya Anna.

Chyndipun menceritakan sedetail mungkin tentang masa lalu Anna dengan ayahnya Lexa. Sebetulnya Anna dan Chyndi adalah teman dekat sewaktu kuliah. Anna memiliki sebuah perasaan terhadap ayahnya Lexa. Namun , ia tak berani mengungkapkannya dengan alasan pertemanan. Sehingga datanglah murid baru yang super cantik yaitu Ratih , ibunya Lexa.

Ayahnya Lexa terpesona dengan kecantikan ibunya Lexa. Lalu merekapun saling berkenalan sampai menjalin suatu hubungan . Tetapi Anna tidak pernah menyukai Ratih , ia menyembunyikan perasaan bencinya terhadap Ratih kepada ayahnya Lexa . Kecemburuannya semakin menjadi jadi disaat ayahnya Lexa menikahi ibunya Lexa.

Sakit hati yang teramat dalam membuatnya dirinya merasa hancur dan ingin merusak hubungan mereka. Sampai pada suatu hari , Chyndi mengetahui sesuatu tentang yang dilakukan Anna terhadap ayahnya Lexa. Bahwa dia hanya ingin menguasai harta dan tahta saja. Mungkin karena Chyndi mengetahuinya , Anna menganggap kalau Chyndi hanya ancaman baginya. Maka dari itu Chyndi yang bekerja sebagai manager di apartemen difitnah dan dikeluarkan dari pekerjaannya. Namun Chyndi tak punya bukti yang kuat untuk melawannya.

"Kamu harus hati hati." saran Chyndi.

"Iya tan , tenang aja kok."

Setelah sekian lama mereka mengobrol , Chyndipun ijin pamit duluan kepada Lexa karena ada urusan yang lain. Akhirnya mereka saling say goodbye for today.

"See you next time tante." ucap Lexa seraya melambaikan tangannya. Chyndipun membalas lambaian Lexa.

Setelah pertemuan berakhir , Lexa kembali ke mobil dan berkumpul lagi dengan kedua sahabatnya. Merekapun bergegas untuk pulang. Saat dalam perjalanan Lexa menceritakan semua yang diceritakan oleh Chyndi.

"Yaudah labrak aja tu orang." ujar Bella.

"Woi ! Elo kalau mau ngapa ngapain dipikir dulu , jangan asal maen labrak aja. Kita tuh harus punya bukti yang kuat buat ngelawan musuh." Gerutu Jessica.

"Oh gitu." Ucap Bella singkat dengan nada datar.

"Terus lo punya rencana apa Lex ?" tanya Jessica.

"Gak tahu juga sih , nanti deh gue pikirin dulu."

"Terus , masalah liburan lo ke Paris begimana ?"

"Gue cancel . Ya walaupun gue belum ngomong sama bokap."

"Eh , bokap lo masih di Bandung kan ?" tanya Jessica lagi.

"Mungkin." singkat Lexa .

"Kok mungkin ? Emangnya gak elo telpon gitu ?

" Heh cabe ! Terkadang yang bego tuh bukan hanya siBella saja. Tapi elo juga Jess." ucap Lexa kesal.

"Hah ?"

"Kalau gue nelponin terus bokap gue , yang ada bokap gue curiga lagii. Bego kok pada dikukut sih ." Lanjut Lexa .

Ketika sampai dirumah Lexa , merekapun akhirnya pisah. Jessica dan Bella pamit pulang kerumah masing masing. Tinggal Lexa sendirian , ia berpikir kembali. Apa yang harus dirinya perbuat untuk masalahnya sendiri ? Lexa benar benar sangat kebingungan.

"Apa perceraian ibu sama ayah ada hubungannya sama tante Anna ?" pikir Lexa. "Kalaupun iya , kenapa ayah belum mau nikah lagi ya ? Dan kalau memang ayah punya hubungan khusus sama tante Anna , mereka harusnya udah nikah dong." Lexa terus saja bertanya tanya sendiri.

Malampun tlah tiba , Lexa sibuk dengan gadgetnya. Dengan headphone yang menempel dikepalanya , ia memutar musik kesukaannya dari hapenya sembari buka media sosial. Ia memposting sesuatu di instagram miliknya. Kata kata yang ia tulis disnapgram membuat para netizen berkomentar termasuk tante Anna.

"Makhluk hidup yang paling berbahaya adalah manusia." itulah postingan Lexa. Annapun mengomentari dengan mengatakan manusia yang paling berbahaya adalah saudara sendiri. Entah apa yang dimaksudnya , Lexa sama sekali tak mengira bahwa tante Anna akan berkata seperti itu dan membuat tanda tanya besar untuknya.

Lexa tak menanggapi komentar tersebut , yang ia pikirkan hanya kata katanya saja. Karena bingung sendiri , akhirnya Lexa menelpon Dirgan . Setidaknya ia dapat berbagi masalahnya hari ini. Lexa memberitahukan semuanya kepada Dirgan , dari pertemuan sama tante Chyndi sampai komentar yang dilontarkan tante Anna barusan.

📞 "Ok ! Mending kita bagi bagi tugas aja." ujar Dirgan.

📞 "Maksud lo ?"

📞 "Iya , kita bagi tugas. Elo fokus aja cari kembaran lo , biar masalah tante Anna gue yang selidiki." jelas Dirgan.

📞 "Good idea tuh. Thanks ya Dir , elo udh bantuin gue."

📞 "Sudah tugas gue , bantuin lo."

Merekapun mengakhiri panggilannya. Lexa merasa lega setelah bercerita kepada Dirgan. Iapun bisa tidur nyenyak malam ini.

Beberapa jam kemudian , Lexa terbangun karena mengalami mimpi buruk. Ia bermimpi bahwa dirinya dihantui oleh seseorang , entah itu siapa yang jelas orang itu ingin sekali membunuh dirinya. Karena merasa takut , alhasil malam itu Lexa meminta Bi Inah menemani tidurnya. Namun yang terjadi malah Lexa tak bisa tidur. Sampai pagi tiba , ia sama sekali tak bisa memejamkan matanya.

Waktu menunjukkan pukul 8. Lexa telah bersiap pergi untuk menemui kedua sahabatnya. Merekapun berkumpul dirumah Jessica. Setibanya Lexa , ia langsung bercerita tentang mimpi semalam yang dialaminya.

"Mungkin itu pertanda kali Lex." ujar Jessica.

"Pertanda apa ?" tanya Lexa tak paham.

"Tanda kiamat lo sudah dekat." jawab Jessica iseng.

"Ih amit amit." ucap Lexa.

"Kita masih punya waktu liburan nih." celetuk Bella. "Refreshing kali , diem diem bae."

"Benar tuh Lex ." timpah Jessica. "kita liburan aja ke Bandung , cari vila atau tempat yang enak gitu diBandung."

"Fine , sore nanti kita berangkat." ujar Lexa.

"Aaahhh , kamu memang terbaik deh." kata Jessica sambil cium pipi Lexa.

"Ih , geli anjim." tukas Lexa.

"Sorry , sorry." ujar Jessica "Terlalu seneng gue."

"Tapi serius deh , elo paling ngerti kemauan kita." sambung Bella.

"Iya dong, apa sih yang enggak buat cabe cabe gue." ucap Lexa . "Gue jemput jam 3 nanti , awas kalo pada ngaret."

"Eh , elo gak mau ngajak Dirgan gitu ?" tanya Bella.

"Kayaknya enggak deh , lagi ada urusan dia." jawab Lexa.

Dan merekapun segera bersiap untuk sore nanti. Lexa memang anak yang simple , ia sama sekali tak mau ribet. Tak ada barang apapun yang ia bawa , hanya tas slempang kecil yang Lexa gunakan .

Sore harinya , Lexapun bergegas menuju rumah Bella . Karna ia telah bersama dengan Jessica.

Tidd Tidd.... Tiiidddd...

Lexa membunyikan klakson mobilnya didepan rumah Bella , yang belum keluar rumah juga.

"Coba telpon , lama amat tu anak." Titah Lexa kepada Jessica.

"Gak diangkt anjim." ujar Jessica.

Lexapun membunyikan kembali klakson mobilnya.

Tiidddddd.... Tiidddddd....

Tiba tiba keluarlah seorang wanita dari depan pintu gerbang memakai dres ala belanda , dengan topi pantai dikepalanya dan juga kacamata hitam yang menempel diwajahnya. Dengan sok cantiknya , ia berjalan menuju mobil Lexa membawa koper kecil yang didorongnya .

"Wah gila. Benar benar gila tu anak." ucap Lexa geleng kepala.

Melihat penampilan Bella seperti itu , Jessica tertawa terbahak bahak dari dalam mobil.

"Hai gais !" sapa Bella dengan menurunkan sedikit kacamatanya .

"Gila lo Bell !" pekik Lexa. "Pantes , lama keluar . Elo dandan kaya Noni Belanda ." ujar Lexa sambil tertawa kecil.

"Ih , nyebelin lo. Udah cantik gini dibilang kaya Noni Belanda." Ketus Bella.

Jessica masih saja tertawa. "Lagian elo mu liburan kaya mau kepasar aja , pake bawa koper segala." ujarnya.

"Udah ah , buruan masuk." ucap Lexa.

Bellapun segera masuk kemobil. "Eh , kok gelap Lex ." kata Bella. "Ini mau ujan apa udah malem ya ?"

"Eh cabe ! Buka kacamata lo." tukas Jessica sambil menurunkan kacamata yang dipakai Bella.

"Oh iya , gue lupa." cengir Bella.

Mobilpun segera melaju pelan. Kali ini Lexa mengemudi dengan santai.