webnovel

keegoisan

nama ku ara, kali ini aku ingin bercerita tentang kisah cinta ku yang begitu banyak kenangan, aku dan dia, bertemu di sekolah, awal nya kami tidak mengetahui satu sama lain, aku yang terkesan pemalu dan pendiam, sedangkan dia yang humble dan mempunyai banyak teman, aku tidak tertarik sama sekali dengan nya, namun saat kami memasuki tahap akhir sekolah menengah atas, kami mulai mengenal satu sama lain, dikelas aku termasuk dalam kelompok yang berprestasi, ya walaupun aku sadar aku pintar hanya dikalangan murid kelas ku saja, dan waktu itu, kami sering belajar bersama, dan ternyata dia termasuk murid pintar, mungkin karna pergaulannya yang membuat dia tidak mementingkan sebuah nilai, di saat itu lah aku mulai tertarik dengan nya, satu hal yang aku ingat, dia membuatkan ku design text atas namaku, (nama asli) dan itu yang membuat ku berpikir aku diberi lampu hijau, aku sering menatap nya diam diam, dan dia pun menyadari dengan balik menatapku, aku semakin penasaran dengan sosok nya, "apa mungkin dia juga menyukai ku" pikir ku. dan tanyaku pun terjawab, pada saat jam pelajaran di mulai, dengan sengaja aku menulis untuknya

"aku menyukai mu" kataku,

(aku ragu bercampur malu, lalu ku tarik sepotong kertas yang ku beri itu)

tapi dengan senyum manis nya dia membalas "kamu serius"

dan ku balas "jawab, tapi aku sudah tau, kamu tidak mungkin menyukaiku"

dan di balas nya "kamu mau tau jawabannya,?" kataku "aku sudah tau, jawabannya pasti tidak" "hm" katanya "iya, aku juga menyukaimu"

saat itu hanya bahagia yang aku rasakan tidak ada yang bisa menggambarkan rasa bahagia ku, lalu ku balas"berarti kita sudah jadian nih" dia pun tidak memberikan balasan hanya tertulis di kertas itu "25 10 2017" ya, itu tanggal jadian kami😊 sepulang sekolah kami pun melanjutkan percakapan kami, dengan status yg berubah menjadi pacar, bagiku dia pacar pertama ku, aku tidak pernah berpacaran dengan siapapun seserius aku dengan nya.

saat kelulusan tiba, aku sangat takut akan berjauhan dengan nya, berbulan bulan kami berkomunikasi melalui handphone saja, sesekali kami bertemu hanya saat aku off dari pekerjaan, kami terhalang oleh jarak mengingat dia belum mempunyai sepeda motor, itu yang mempersulit kami untuk bertemu, aku dan dia memulai segalanya dari 0 hubungan kami tidak semulus hubungan mereka yang berpacaran, mungkin karna rasa rindu yang sering mengganggu, aku pun sering marah tak jelas, dan dia dengan sabarnya, selalu meluluhkan keras nya ego ku, selang beberapa bulan, aku mendapatkan pekerjaan yang lumayan dari tempat bekerja ku sebelumnya, dan kebetulan ada posisi yang pas untuk nya, aku pun merecomendasikan nya, dia pun di terima bekerja akhirnya kami sering bertemu lagi sama saat kami masih sekolah dulu, aku selalu merasa orang yang paling beruntung dalam hal percintaan, semakin hari rasa cintaku selalu bertambah semua sudah aku berikan padanya, semua rahasia, atau pun cerita ku selalu ku limpahkan pada nya, rasa nya aku tidak butuh orang lain lagi selain dia, dia yang selalu aku pikir kan dia yang selalu aku prioritas kan, walaupun aku sering menutupi rasa khawatir ku dengan sikap yang tidak wajar seperti marah, membentak, atau ngambek secara tiba tiba, semakin hari juga aku semakin takut kehilangan dia.

dan hari yang ku takut kan pun tiba, dia membuat kesalahan yang mengakibatkan kami tidak dapat lagi bekerja di tempat yang sama, aku sakit sedih, hari hari ku selalu terbanyang akan kenangan kami disana, aku selalu mengingat tawanya, kehadirannya, jahil nya, dia sosok yang aku paling banggakan, karna itu fokus ku terhadap pekerjaan hilang, akhirnya aku diberhentikan juga, awalnya kami masih sering bertemu, itupun karna dia kasihan dengan kondisi ku, aku menangis sepanjang hari, dia selalu menghiburku dengan mengajak ku pergi berdua walau hanya berkeliling dengan sepedamotornya, lalu setelahnya saat keadaan mulai berangsung normal, kami melanjutkan kehidupan masing masing, dia dengan pekerjaan baru nya, dan aku dengan kehidupan ku yang membosan kan di rumah, dan kami pun jarang bertemu, dia selalu mengunjungiku di rumah setiap 2 kali dalam seminggu, aku memakluminya, dan semakin hari kami semakin jarang bertemu, sering kali dia seperti enjoy bermain bersama teman nya dibanding aku, dan rasa cemburu ku seperti tidak wajar lagi, aku cemburu dia menghabiskan waktu nya bersama teman nya walaupun itu teman laki" bukan perempuan, aku percaya dia tidak mungkin berkhianat, tapi aku melihat perbedaan saat dia bersama temannya dia seperti lebih bahagia ketimbang bersama ku, kami memang sering putus nyambung, namun dia selalu meluluhkan aku, sehingga kami masih bersama, dan hari itu puncak dari segala cemburu ku, aku rindu dia, sudah satu minggu kami tidak bertemu, dan diwaktu itu dia sibuk dengan temannya, saat bertemu denganku, aku pun berpikir, lebih baik aku akhiri kisah kami.