pagi ini keluarga Andhika sudah rusuh, entah apa yang mereka lakukan, dibalik tangga ada seorang laki laki tengah makan kerupuk buatan bunda, memandang saudara saudaranya yang tengah ricuh didapur pagi ini, sepertinya bukan hanya pagi ini.. tapi setiap pagi.
di keluarga Andhika cukup ramai walaupun tak bisa dikatakan lengkap, tak ada bapak...
"aduh aduh perihh mata gue!!" pekik seorang laki laki bernama Aldo Sebastian Andhika, anak pertama dari keluarga kecil itu.
"aduh bang, lo motong bawangnya salah!.... goblok!" ujar sang adik bungsu keluarga andhika itu..Naden Bagarsha Andhika,yang kelakuannya bikin darting, udah adek.. suka nyuruh nyuruh pula, belum lagi mulut pedesnya itu nyinyir banget.
"Halah sok sok an Lo, motong bawang doang pake skill" kata bang Aldo ke naden, naden ga terima donk dikatain gitu, itu nyakitin hati kecilnya, dia bales lagi dan berakhir 2 saudara sedarah itu berantem didapur.
sementara anak yang tadi ditangga jalan dan beralih duduk di meja makan, pemuda itu tengah duduk termenung, Arjun, gatau apa yang tengah dipikirin laki laki itu sampai kerupuknya ga dimakan makan.
"Arjun kenapa?" kata mbak narsih, tetangga mereka.... memang Mbak Narsih adalah tetangga yang baik jadi mudah akrab, Mbak Narsih juga merasa senang karena bisa dekat dengan keluarga Andhika ini, itung itung biar dia ga ngerasa sepi lagi.
"kapannya edrea bisa bales perasaan Arjun mbak?, apa Arjun nyerah aja?" kata Arjun dengan lesu, memang sudah entah berapa tahun Arjun terus mengejar wanita itu tanpa kepastian, bilang Arjun bodoh tapi mau bagaimana hanya edrea yang dia mau.
"Arjun dengerin mbak, kita sebagai manusia harus selalu positif, Arjun sayang kan sama edrea?" tanya Mbak Narsih, Arjun mengangguk anggukan kepala nya.
"berjuang ga ada salahnya, walaupun ga pasti tapi Arjun tetep bisa menang" kata Mbak Narsih lagi, menatap anak dari tetangga nya itu.
"menang? dalam aspek apa?"
"kalaupun Arjun ga bisa dapetin cewek itu tapi nanti diakhir Arjun bakal bangga sama diri Arjun sendiri, bangga karena Arjun bisa teguh merjuangun orang lain, kalo soal perjuangan Arjun bakal selalu menang, jadi jangan berkecil hati... kita semua ada buat Arjun" kata mbak Narsih menambahkan.
"heem!!" Arjun kembali bersemangat lagi karena kata kata mbak Narsih, dengan sigap dia mengambil kerupuk buatan bunda lalu memasukannya ke mulut, menikmati nya dengan penuh suka cita, seolah kesedihan tadi hanya angin lalu yang tak sengaja menerpanya.
BAM!!! ; pintu dibuka kencang oleh salah satu tetangga dari keluarga Andhika, pak Jaya.
"pak jaya kambek!!" ujarnya sambil duduk lalu seenaknya mengambil kerupuk buatan bunda keluarga Andhika itu.
"pak jaya" panggil naden yang habis berantem dengan Abang nya Aldo.
"Apa?" jawab pak jaya
"Rasni gimana?" tanya naden dengan muka yang dibuat centil, dasar naden!
"baik baik aja, mau kasih pernyataan cinta tapi takut ditolak" ujar pak jaya dengan lesu dan agak putus asa
"makanya ganteng!" kata naden sewot
"wasu tenan, kau ganteng? tidak!" kesal pak jaya menatap si bontot ini.
emsyori yah pak jaya, naden ganteng dan kul 🤗"
"cool! kul kul kau kira sayur?!"
"itu kol yah kimak!"
"sama aja!"
"enggak!"
"sama!"
"UDAH UDAH KOK BERANTEM! MBAH!" mbak Narsih memisahkan karena gakuat denger teriakan mereka berdua.
"mbak diam! pikirin pak Ujang sana, nanti pak Ujang dapet gebetan baru mbak galau" kata naden nyolot, pak Ujang adalah orang yang disukain Mbak Narsih, udah lama tapi ga pernah berani mbak Narsih deketin, gengsi
mbak Narsih menatap wajah naden seperti mengisyaratkan "diam atau titit mu ku belah jadi lima!"
setelahnya mereka diam, beberapa saat kemudian semua orang lagi nonton bareng, sebelumnya itu naden kemaren jatoh dari sepeda, karena bunda takut kaki naden kenapa Napa jadi dia bilang jangan banyak jalan dulu.
dan berakhirlah kek gini..
"bang ambilin kerupuk donk" kata naden ke Arjun, bukannya gamau nurutin tapi adeknya makin ngelunjak.
"bang ambilin remote"
"bang ambilin cemilan"
"haus nih bang, ambilin minum donk"
"bang beliin ice cream"
"bang bang bang...."
"ARGHHHHHHH" teriak kesal dari Arjun, menatap tajam sang bontot.
"ITU BANG ALDO SAMPINGMU KOK GUE DOAMG YANG LO SURUH YAH!!?"
"halah kan Abang duduknya lebih Deket sama sesuatu yang adek pengen ambil"
akhirnya dengan sepenuh hati, jiwa, dan raga Arjun mengambilkan air minum dan kerupuk, remot ... ice cream?! jangan harap!
"nih! gue mau ke kamar aja!"
baru beberapa langkah lagi nutup pintu, naden udah buat darting.
"bang pinjem novel punya Lo donk, yang di rak atas samping.."
akhirnya setelah mengambilkan novel, Arjun masuk kamar.
ketiga anak keluarga Andhika itu tidur dalam 1 kamar dengan kasur tingkat tentunya, enak jadi naden tidur diatas.
dengan posisi kayak gitu kalo naden kentut otomatis yang pingsan anak tengah, Arjun.
tuh anak emang ngelunjak, minta dipukul 😭
BONTOT KESAYANGAN D: