Di pagi hari nya, Karin terbangun dengan tidur lelapnya. Ia melihat sekeliling kamar tersebut.Ia menarik nafas dan Dihembuskan secara perlahan. Ia melirik Andri yang tertidur pulas Sambil memeluk tubuhnya.
Ia Menatap lekat wajah tampan sang suami.Ia tersenyum mengingat kejadian tadi malam bersama Andri..
"Ternyata surga dunia itu benar benar enak." Batin Karin tertawa kecil..
"Tapi, Aku tidak boleh sampai hamil! Bagaimana jika aku hamil? Sedangkan kontrak Nikahku Saja hanya setahun!" Seru nya.
"Aku tidak ingin jika suatu saat aku hamil dan melahirkan tanpa suami? dan anak ini tanpa ayah? Tidak.. Aku tidak akan membiarkan Hal itu!" Batin nya.
Karin yang melihat Andri ingin membuka mata langsung kembali memejamkan Mata, Seolah olah Ia Masih terlelap Dari tidurnya..
Andri bangun dan Melihat Wajah Cantik Sang istri, Ia tersenyum dan mengecup lama Kening Karin.
"Tunggu,Bukan kah tadi Ia berbicara? tapi kenapa ia tidur?" Batin Andri.
yups, Andri mendengar percakapan Sekilas Karin, Maka Dari itu ia Tebagun, Dan Dia Melihat Karin masih tertidur Pulas..
"Sudahlah Lebih Baik Aku Mandi Dan Ke kantor!" Seru nya Yang bangkit kekamar mandi.
Sedangkan Karin yang melihat Andri sudah Masuk, Pun langsung Mendudukkan dirinya disisi ranjang. Ia Merasa Pelipis nya Sedikit Nyeri.
Ia mengambil Ponsel nya dan menghubungi Sahabatnya.
"Halo sil.."Sahut nya.
"Baiklah. Dimana? ditempat biasa?"
"Baiklah, see you!" TUT TUT..
"Siapa?" Sahut Andri tempat Disampingnya.
Karin terkejut bukan main,Dikit saja hp nya terlempar akibat manusia satu ini.
"Sisil!" Jawab nya.
"Apa kau serius itu Temanmu? bukan pria lain kan?" Ucap nya penuh selidik.
Karin yang melihat tatapan Dan perkataan Andri yang seperti menyelidiki dirinya pun Merasa Heran.
"Memangnya Mengapa jika itu pria lain? bukan kah Tidak ada sangkut pautnya denganmu?"Jawab Karin.
"Tentu saja itu urusanku! Kamu Istriku Dan saya suamimu! Apa kah Bagus Seorang istri Menghubungi lelaki Lain dibelakang suaminya?"Ucap Andri.
"Hai tuan, apa kau sadar dengan ucapanmu? kau hanya Suami Diatas kertas Begitupun denganku! jadi tidak ada Larangan apapun!" Jelas Karin.
"Apa kau lupa diperjanji Itu?"seru Andri.
"Tidak, Aku masih Mengingat semuanya Tuan, Jika Pihak kedua tidak boleh ikut campur dengan urusan Pihak Pertama, Dan pihak Kedua harus Melakukan kewajiban nya sebagai istri Sungguhan, Dan Tertulis Jika Pihak Kesatu Tidak Perduli dengan Urusan Pihak Kedua Bukan? Lalu Buat apa anda Bertanya Tenya Tentang itu? bukan Kah anda Tidak perduli?" Ucap Karin Memperjelas kan.
Mendekar Penjelasan Karin, Andri merasa kesal, Sejak Kapan Ia Membuat perjanjian seperti itu?.
Karin yang melihat Andri hanya Diam Pun Hanya Menggeleng tidak perduli. Ia Yang hendak ingin Bangun Namun vaginanya begitu Nyeri.
Andri yang melihat Karin seperti kesulitan berjalan langsung membantu Karin berjalan.
"Tidak Perluh, Aku masih bisa sendiri." Tolak Karin.
"Tidak Perluh Berpura pura, Saya tau Kau kesulitan berjalan karena ulahku, Jadi biarkan Saya Bertanggung jawab!"Jawab Andri.
"Ternyata kau Ingat juga!"Cibir Karin.
"Tentu saja Aku mengingatnya, Bukan kah tadi malam kau begitu Buas?" Gombal Andri.
Mendengar perkataan Andri, Karin Langsung memukul lengan Kokoh Sang suami. " Enak saja, Kau yang buas! seperti hewan yang kehausan darah!" Cibir nya Balik.
"Siapa yang tidak tertarik dengan tubuh indah itu?"Jawab Andri melihat Selimut Karin sedikit Terturun.
Karin yang melihat tatapan Mata Andri tertuju pada Gunung kembar nya Pun langsung menarik Kuat Selimut tersebut, Namun Selimut itu Diinjak oleh Andri Tentu saja Ia Kesulitan.
Dengan Sekuat tenanga ia Menarik Dan...
BUKK!
Kedua Manusia Tersebut Jatuh Diatas Kasur Dengan Posisi Andri Diatas Dan Karin dibawa. Sama Persis seperti Posisi Kemarin Malam..
Sejenak Mareka Terdiam dan menatap Satu sama lain, Karin bisa Merasakan Debaran jantung Andri yang begitu Cepat. Ia Mengerutkan alis nya Heran.
Apakah Andri Punya Penyakit jantung?.
Karin Menyentuh Dada bidang Andri yang Polos, Hanya Bagian Bawa nya saja tertutup handuk..
"Ada apa?"sahut Andri.
"apa Anda Mempunyai penyakit jantung tuan?" Jawab Karin.
mendengar perkataan Karin, Andri langsung Bangkit dan Berdiri Kiku...
Ia Sangat malu Karin Merasakan detak jantung nya yang tidak normal.. "Ahhh sial,Mengapa Jantungku tidak Tenang setiap Kali Menatap mata wanita dihadapannya!" Batin Andri..
"Apa Anda sakit tuan?" Tanya Karin Yang kembali menyentuh Dada Andri.
"Singkirkan tanganku!" Ucap Andri yang menyingkirkan tangan Karin.
"Mengapa? apa ada yang sakit tuan?"Pertanyaan Karin ini Semakin Membuat Andri gugup.
Ia harus Mengatakan apa? sungguh merepotkan, Apa lagi Jantung nya Semakin Berdetak Saat Karin menyentuhnya..
"Ohh tidakk! Han dimana Kamu? Tolong bantu aku!!"Batin Andri teriak..
"Tu..."
"Sudahlah, Saya baik baik saja!" ucap Andri yang memotong perkataan Karin.
"Tapi mengapa jantung anda begitu cepat memompa?" Jawab Karin.
"Saya baik baik saja! lebih baik kamu mendi dan Saya ingin bersiap!"ucap Andri yang langsung melangkah Keruagan Baju dan meninggalkan Karin yang masih berdiri mematung...
"Ada apa dengan nya?" Gumam Karin.
"Entahlah Biarkan Saja, Mending aku mandi dan bersiap bertemu dengan Sisil."Gumam nya.
"Etss... Mengapa Perih Sekali!" umputnya.
Andri keluar dari ruangan baju dengan setelan Jas Hitam melekat ditubuh kekar nya. Dia Begitu terlihat tampan...
"Apa kau belum mandi juga?" Sahut Andri berjalan kearah Karin yang masih Mendiam diri.
"Bagaimana aku mau mandi jika Berjalan sangatlah sulit!" Ketus Karin merasa Kesal.
Karena kejadian semalam Membuatnya kesulitan berjalan.Bagaimana Dia ingin bertamu dengan Sisil? Sedangkan berjalan saja ia merasa Perih.
Mendengar Jawaban Karin, Andri tertawa. "Mengapa anda tertawa tuan? apa ada yang lucu ha?" Sahut Karin tak suka.
"Mengapa tidak bilang sejak tadi jika kau butuh Bantuan?"jawab Andri.
"Bagaimana aku ingin meminta bantuan sedangkan Anda saja sudah Dari awal Meninggalkan saya!"ucap Karin cemberut..
Andri yang melihat nya Tersenyum dan M ngecup singkat bibir moyong sang istri.
"Sini BIARKU Gedong!" ucap Andri Yang langsung mengangkat tubuh Karin dan Menurunkan nya dibak kamar mandi..
"Apa ingin saya mandikan juga?" Tawar Andri.
"Tidak Perluh! Anda pergi saja Kekantor." Jawab Karin.
"Apa kau Nyakin?"Ucap Andri.
"Iya saya Nyakin tuan muda!" Jawab Karin.
"Apa kau sudah bisa berjalan? Bagaimana caranya Kamu keluar dari sini sedangkan kamu saja belum Bisa jalan!" Ucap Andri.
Sejak Karin terdiam, Apa yang Andri katakan benar juga. Siapa yang mengangkat nya Jika Andri Pergi? Tidak Mungkin ia Menyuruh Pelayan Dirumah ini.