webnovel

CEO Termiskin di Dunia

Posisi Hanjo sebagai CEO terusik setelah kematian Moina, istrinya. Betul, kedudukan di kursi eksekutif tertinggi itu didapatkannya setelah menjadi suami ketiga janda bergelimang harta itu. Namun Hanjo tidak bisa menerima ketika dalam surat wasiatnya, Moina yang biasa dipanggilnya Mamoi itu, hanya menyisakan sebuah rumah kecil dan mobil tua untuknya. Selebihnya untuk kedua anaknya. Lucya dan Melina. Hanjo bukanlah pria dengan modal tampang semata. Ia menduduki jabatan sebagai CEO juga ditunjang oleh kemampuan dan kemauannya untuk belajar. Ia punya banyak kawan. Pandai bergaul. Terjadilah perseteruan dengan Lucya dan Melina. Hingga ia kehilangan posisi sebagai CEO. Ia masuk penjara. Menjadi CEO termiskin. Mampukah Hanjo keluar dari belitan masalah? Apakah ia menjadi CEO termiskin selamanya? Apa yang dilakukannya?

Rehano_Devaro · Realistis
Peringkat tidak cukup
147 Chs

Usahakan Bagaimana Aku Bebas

Pandangan mata menjelaskan dirinya sangat jengkel dan marah. Hanjo memandang tanpa kedipan. Rahangnya bergerak-gerak.

"Bro tahu status aku sekarang?"

Hardiman diam saja. Ia sudah tahu.

"Tersangka!"

Dalam hati ia membenarkan sekaligus menyesalkan. Wajahnya tak terkejut.

"Dalam proses pemeriksaan itu, Bro tidak pernah tampak. Jangan untuk membantu, tampak pun tidak." Hanjo memperlihatkan kekesalannya dengan meluruskan pandangan tanpa melihat Hardiman.

"Waktu itu istri aku sakit. Aku sudah kasih tahu."

"Setelah sembuh, Bro juga hilang. Tidak pernah datang."

"Maaf, aku banyak kerjaan ke luar daerah. Semalam saja baru pulang dari Medan. Bukan urusan keluarga. Masih urusan kerjaan pula."

Hanjo tidak mau lagi menempatkan dirinya harus percaya atau tidak. Baginya memikirkan diri sendiri jauh lebih penting dari mempercayai seorang Hardiman yang dalam pandangannya makin hitam. Ia menghembuskan asap rokok.

"Apa yang mestikan aku lakukan agar Bro tak marah lagi?"

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com