Kedua sekuriti menggelengkan kepala.
"Kamu tunggu di luar. Jangan di sana!"
"Aku mau tunggu di sini saja. Panas di luar," ujar Sonia datar. Ia mengaitkan tangan ke besi.
"Heh, tidak bisa di sana!"
"Aku cuman duduk di sini," kata Sonia berubah gaya dan melembutkan suara. "Bolehlah ya."
"Kata Mbak Sarita tidak boleh. Tunggu di luar."
Sonia tersenyum. "Aduh, Bang. Bolehlah. Aku tak kan ribut. Hanya duduk."
Sekuriti yang bertubuh kurus bertanya dengan anggukan pada rekannya yang berdahi lebar. Sekuriti berdahi lebar berbadan kekar menggeleng. "Di luar saja!" tegasnya.
Tak ada lagi yang menonton mereka. Karena tidak ada keributan. Tamu perusahaan atau karyawan yang keluar masuk lewat saja tanpa peduli. Kedua wanita resepsionis pun sudah kembali ke meja.
"Di luar panas begitu," Sonia merengut mempermainkan bibir. "Aku mohon yang Bang. Aku di sini ya?" tambahnya dengan senyuman.
"Kamui itu ada perlu apa dengan Pak Hanjo?"
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com