webnovel

CEO Termiskin di Dunia

Posisi Hanjo sebagai CEO terusik setelah kematian Moina, istrinya. Betul, kedudukan di kursi eksekutif tertinggi itu didapatkannya setelah menjadi suami ketiga janda bergelimang harta itu. Namun Hanjo tidak bisa menerima ketika dalam surat wasiatnya, Moina yang biasa dipanggilnya Mamoi itu, hanya menyisakan sebuah rumah kecil dan mobil tua untuknya. Selebihnya untuk kedua anaknya. Lucya dan Melina. Hanjo bukanlah pria dengan modal tampang semata. Ia menduduki jabatan sebagai CEO juga ditunjang oleh kemampuan dan kemauannya untuk belajar. Ia punya banyak kawan. Pandai bergaul. Terjadilah perseteruan dengan Lucya dan Melina. Hingga ia kehilangan posisi sebagai CEO. Ia masuk penjara. Menjadi CEO termiskin. Mampukah Hanjo keluar dari belitan masalah? Apakah ia menjadi CEO termiskin selamanya? Apa yang dilakukannya?

Rehano_Devaro · Realistis
Peringkat tidak cukup
147 Chs

Sarita Membuat Musang Murka

Sesaat duduk Sarita kemudian merebahkan badan. Menjadi makin pendek rok yang dikenakannya. Justru yang terpampang pangkal lututnya yang bulat. Bulat berisi dan putih.

"Kalian pulang saja," kata tanpa menoleh pada Selly atau Helen.

Selly mengangkat kepada dari HP. Hellen memindahkan mata. Keduanya saling pandang. "Maksudnya, Mbak?"

Sarita melepas udara di ujung hidung. "Aku yang jaga. Kalian pulang saja."

"Kami berdua yang ditugaskan Pak Hendri."

"Tak apa. Pulang saja."

Selly kian bingung. "Ntar kena marah kami."

"Tidak."

"Aduh, tak berani, Mbak. Pak Hendri yang menugaskan. Masak pulang?" Helen malah mengeleng kepala dengan tegas. "Tidak, Mbak. Takut."

"Taku sama siapa?"

"Pak Hendri. Juga sama Pak Bos CEO."

Sarita mengeluarkan HP dari tas berada di atas meja kaca. "Mas Hen, aku di rumah sakit. Mau ngurus obat. Helen dan Selly suruh pulang saja. Biar aku yang jaga."

"Oke ya."

"Nih, ngomong sama mereka."

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com