webnovel

CEO Termiskin di Dunia

Posisi Hanjo sebagai CEO terusik setelah kematian Moina, istrinya. Betul, kedudukan di kursi eksekutif tertinggi itu didapatkannya setelah menjadi suami ketiga janda bergelimang harta itu. Namun Hanjo tidak bisa menerima ketika dalam surat wasiatnya, Moina yang biasa dipanggilnya Mamoi itu, hanya menyisakan sebuah rumah kecil dan mobil tua untuknya. Selebihnya untuk kedua anaknya. Lucya dan Melina. Hanjo bukanlah pria dengan modal tampang semata. Ia menduduki jabatan sebagai CEO juga ditunjang oleh kemampuan dan kemauannya untuk belajar. Ia punya banyak kawan. Pandai bergaul. Terjadilah perseteruan dengan Lucya dan Melina. Hingga ia kehilangan posisi sebagai CEO. Ia masuk penjara. Menjadi CEO termiskin. Mampukah Hanjo keluar dari belitan masalah? Apakah ia menjadi CEO termiskin selamanya? Apa yang dilakukannya?

Rehano_Devaro · Realistis
Peringkat tidak cukup
147 Chs

Meisa Berjanji ke Jakarta

Pagi-pagi Hanjo dibangunkan oleh deringan HP. Entah kenapa pula ia lupa mematikan HP. Biasanya HP tidak pernah aktif di malam hari. Kebiasaannya, ketika turun mau sarapan, baru ia menghidupkan.

Beberapa kali berdering dan terdengar getarannya memukul meja, Hanjo membiarkan saja. Namun terus berdering. Dengan malas ia bangkit dan menjangkaunya. Tidak ada namanya. Hanya tertera nomor. Tentu bukan orang yang dikenal. Diletakkan kembali ke atas meja.

Hanjo balik menghempaskan badan di atas spring bed. AC yang dingin membuatnya merasa perlu meneruskan tidur. Belum pukul 06.00 WIB.

Sejam kemudian ia bangun. Mandi. Bersiap-siap turun ke bawah. Menuju meja makan. Sarapan. Belum terhidang kopi di atas meja, HP kembali berdering. Sepertinya masih nomor yang sama yang membangunkannya.

Dengan didahului gerutuan seraya memaki orang yang tidak etika, HP menerima panggilan.

"Ya," ujarnya malas.

["Hallo, dengan Mas Hanjo ini?"]

"Ya," jawab Hanjo lagi.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com