webnovel

CEO Termiskin di Dunia

Posisi Hanjo sebagai CEO terusik setelah kematian Moina, istrinya. Betul, kedudukan di kursi eksekutif tertinggi itu didapatkannya setelah menjadi suami ketiga janda bergelimang harta itu. Namun Hanjo tidak bisa menerima ketika dalam surat wasiatnya, Moina yang biasa dipanggilnya Mamoi itu, hanya menyisakan sebuah rumah kecil dan mobil tua untuknya. Selebihnya untuk kedua anaknya. Lucya dan Melina. Hanjo bukanlah pria dengan modal tampang semata. Ia menduduki jabatan sebagai CEO juga ditunjang oleh kemampuan dan kemauannya untuk belajar. Ia punya banyak kawan. Pandai bergaul. Terjadilah perseteruan dengan Lucya dan Melina. Hingga ia kehilangan posisi sebagai CEO. Ia masuk penjara. Menjadi CEO termiskin. Mampukah Hanjo keluar dari belitan masalah? Apakah ia menjadi CEO termiskin selamanya? Apa yang dilakukannya?

Rehano_Devaro · Realistis
Peringkat tidak cukup
147 Chs

Lupa Teman Pria Melina

Tapi, entah mengapa, Hanjo merasa penasaran pula. Tapi bagaimana caranya bisa melihat wajah pria itu?

Hanjo membuka jas. Terlihat ia memakai kemeja lengan panjang bermerek.

"Pinjam aku," ujar seraya mengambil topi Karim yang terletak di atas meja. Makan sup Hutalang yang pedas, Karim kepanasan. Tidak saja melepas kancing baju, ia juga menanggalkan topi. Topi itu yang disambar Hanjo.

"Untuk apa Bos?" tanya Karim heran.

Hanjo tidak menjawab. Topi pets berwarna hitam itu agak longgar di kepalanya. Hanjo tersenyum. Malah bagus. Diturunkan sampai habis ujung topi. Sampai menutup pandangan ke depan. Dengan hanya memandangi lantai ubin, Hanjo berjalan perlahan. Menuju toilet.

Bukan karena kebelet. Atau sakit perut. Ia ke toilet untuk bisa melihat wajah pria yang duduk bersama Melina. Dengan berjalan memutar ke sisi dinding ia sampai di toilet. Ia pura-pura masuk. Tidak sampai ke ruangan WC. Ia berdiri di sisi tembok yang menutupi pintu toilet.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com