webnovel

CEO Termiskin di Dunia

Posisi Hanjo sebagai CEO terusik setelah kematian Moina, istrinya. Betul, kedudukan di kursi eksekutif tertinggi itu didapatkannya setelah menjadi suami ketiga janda bergelimang harta itu. Namun Hanjo tidak bisa menerima ketika dalam surat wasiatnya, Moina yang biasa dipanggilnya Mamoi itu, hanya menyisakan sebuah rumah kecil dan mobil tua untuknya. Selebihnya untuk kedua anaknya. Lucya dan Melina. Hanjo bukanlah pria dengan modal tampang semata. Ia menduduki jabatan sebagai CEO juga ditunjang oleh kemampuan dan kemauannya untuk belajar. Ia punya banyak kawan. Pandai bergaul. Terjadilah perseteruan dengan Lucya dan Melina. Hingga ia kehilangan posisi sebagai CEO. Ia masuk penjara. Menjadi CEO termiskin. Mampukah Hanjo keluar dari belitan masalah? Apakah ia menjadi CEO termiskin selamanya? Apa yang dilakukannya?

Rehano_Devaro · Realistis
Peringkat tidak cukup
147 Chs

Kesialan yang Dobel Namanya

Sonia benar-benar tidak mau jumpa dengan Hanjo. Setelah telepon tidak pernah diangkat –apalagi membalas WA, Hanjo nekat mendatangi Sonia. Bukan langsung ke rumah. Ia menunggu di gebang masuk komplek.

Ia sengaja tidak ke kantor. Karim yang diminta menjemput gadis itu ke rumahnya. Ia menunggu di depan pintu gerbang kompleks perumahan polisi itu.

Tak lama Karim muncul. Hanya ia yang keluar dari mobil. Tidak ada Sonia.

"Dia tidak mau Bos," lapor Karim.

"Apa katanya?"

"Tidak mau jumpa. Titik. Begitu katanya."

"Ayah dan ibunya ada di rumah?"

"Ada. Lengkap."

"Ya, sudah kalau begitu. Kita ke hotel. Jumpa Pak De."

Hanjo sangat senang. Meski awalnya ragu-ragu, ternyata tidak sia-sia ia minta bantuan pada Pak De. "Bantuan Pak De kamu memang manjur sekali. Kalau lihat sendiri Sonia jumpa pun tak mau dia. Terima kasih."

"Dari awal saya sudah bilang, kalau tak salah presedur, Pak De itu bantuannya selalu berhasil," tutur Karim menyimpan senyum.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com