webnovel

CEO Termiskin di Dunia

Posisi Hanjo sebagai CEO terusik setelah kematian Moina, istrinya. Betul, kedudukan di kursi eksekutif tertinggi itu didapatkannya setelah menjadi suami ketiga janda bergelimang harta itu. Namun Hanjo tidak bisa menerima ketika dalam surat wasiatnya, Moina yang biasa dipanggilnya Mamoi itu, hanya menyisakan sebuah rumah kecil dan mobil tua untuknya. Selebihnya untuk kedua anaknya. Lucya dan Melina. Hanjo bukanlah pria dengan modal tampang semata. Ia menduduki jabatan sebagai CEO juga ditunjang oleh kemampuan dan kemauannya untuk belajar. Ia punya banyak kawan. Pandai bergaul. Terjadilah perseteruan dengan Lucya dan Melina. Hingga ia kehilangan posisi sebagai CEO. Ia masuk penjara. Menjadi CEO termiskin. Mampukah Hanjo keluar dari belitan masalah? Apakah ia menjadi CEO termiskin selamanya? Apa yang dilakukannya?

Rehano_Devaro · Realistis
Peringkat tidak cukup
147 Chs

Anggap Saja Angin Lalu

Hanjo mengajak Sarita makan siang. Ia mau mengkonfirmasi langsung sangkaannya perihal merebaknya isu seperti yang disampaikan Riska.

Sarita merespon dengan penuh semangat. Sepekan belakangan ini selera makan patah. Ia malah sudah berencana menyembuhkan seleranya itu di restoran terbaru yang iklan sangat gencar di media massa.

Tanpa ditanya ia pun menyebutkan nama restoran berbendera internasional itu. "Bos harus mencoba menu restoran baru itu. Orang-orang di kantor belum ada yang ke sana," ujarnya memanasi. "Kita yang pertama," tambahnya mengompori.

Hanjo pun terbakar. Sarita menyimpam senyumnya sepanjang perjalanan.

"Apa kabar adik kamu? Belum pulang dia?"

"Belum. Programnya dia enam bulan di sana. Dia kirim salam untuk Bos."

"Katanya ada isu soal aku," tanya Hanjo memulai penyelidikkan.

"Isu?"

"Isu. Gosip."

Sarita memperlihatkan muka tak terkejut. "Soal kepergian Bos sama anak media itu?"

"Apa ceritanya?"

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com