webnovel

38. Terlalu Rapuh

Pukul lima sore, Max akhirnya kembali menuju ruangan. Dengan tampang masam dan napas menderu, ia menatap pintu yang memisahkan dirinya dengan sang istri.

“Apakah dia sudah menyelesaikan tugasnya atau malah kabur bersama pria lain?” terka pria yang telah dibutakan oleh rasa cemburu. Dengan kasar, ia membuka pintu.

Sedetik kemudian, matanya terbelalak karena disambut oleh kekosongan. Hanya ada hamparan kertas di atas meja dan tas kecil di pojoknya. Gemuruh napas sang pria otomatis bertambah liar.

“Ternyata, dia berani membantah perintahku?”

Tanpa membuang waktu, Max melaju menuju ruangan sebelah.

“Jika dia benar-benar berada di sana, jangan harap aku akan memberi maaf.”

Tiba-tiba, Sebastian keluar dari ruangan sambil menenteng tas. Saat melihat sang CEO, alisnya melengkung tinggi.

“Ada apa, Max? Apa ada hal genting yang perlu kita bahas?” tanya sang sekretaris dengan kedipan datar.

“Kau sudah mau pulang?” selidik pria dengan alis berkerut curiga.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com