webnovel

136. Mengikhlaskan Masa Lalu

“Tampaknya, kau memang tipe pria yang tidak bisa menyembunyikan perasaan, hm?” celetuk Max yang tiba-tiba sudah berdiri di depan pintu.

Menyadari kehadiran sang adik, Julian spontan mendengus. “Apakah kau menguping sejak tadi?” tanyanya sambil menaikkan alis.

“Bukan menguping. Hanya tidak sengaja mendengar,” timpal Max sembari mengangkat pundak dengan ringan. Sedetik kemudian, ia menghampiri sang kakak dengan langkah santai. “Jadi, bagaimana keadaanmu?”

“Kau lihat sendiri. Aku baru saja diabaikan oleh Mia,” jawab Julian seraya memutar bola mata. Ia sudah siap menyambut sindiran dari adiknya.

“Bukan itu. Tapi, kondisi perutmu. Kudengar, kau telah menyelamatkan istriku dengan aksi yang sangat heroik. Sampai-sampai, kau rela mengorbankan nyawamu.”

Mendapat jawaban yang tak terduga itu, tatapan Julian perlahan bergeser kembali kepada sang adik. Begitu menemukan lengkung bibir yang kaku, lagi-lagi, ia mendengus.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com