webnovel

Book 1 - Chapter 9: Bandit

*Slash* Darah berwarna hijau muncrat dari tubuh goblin membuat pakaian Eden menjadi kotor, Alen hanya melihat sekilas saat goblin terpotong karena matanya ditutupi oleh tangan Alea.

"Alen, jangan lihat. Itu terlalu mengerikan untuk kamu lihat" 

'ayolah bu, aku sudah membunuh satu goblin tadi' Alen hanya bisa menggerutu didalam hati. 

Eden kemudian membakar tubuh goblin yang yang terlihat menjijikan itu menjadi abu dengan [Fire ball], dan berjalan kearah mereka berdua. "Apa kalian baik-baik saja?"

"Iya kami tidak apa-apa"

"Ibu, singkirkan tanganmu, aku tidak bisa melihat" Alea kemudian menyingkirkan tangannya yang menutupi mata Alen.

Karena penasaran Eden kemudian mulai bertanya kepada Alen "Alen darimana kamu mulai belajar sihir?". Alen sudah tau akan ditanyai seperti itu "Aku belajar sihir dari buku milik ibu".

"Kamu hanya membaca dan mempraktekannya?"

"Iya"

"Bagaimana kamu bisa melakukan Double Casting dan Instant Casting? Satu casting saja sudah sangat sulit untuk Mage pemula"

"Aku tidak tau, aku hanya merapal mantra dan sihir keluar dengan sendirinya"

Alen terus menjawab dengan wajah polosnya, membuat banyaknya pertanyaan diotak Eden menjadi berkurang.

"Baik, satu pertanyaan lagi. Kamu bisa menggunakan sihir api dan air?"

"Sebenarnya aku juga bisa menggunakan sihir cahaya"

Perkataan itu membuat Eden dan Alea menjadi lebih terkejut lagi. Bisa menggunakan 3 element sihir dan salah satunya element langka, bisa Double Casting, Instant Casting dan tanpa alat bantu seperti tongkat sihir.

Eden menepuk jidatnya dan tertawa "Haha, kamu benar-benar sesuatu Alen"

Sebenarnya Alen bisa menggunakan 7 element, tapi dia tidak bisa mengatakannya.

"Apakah itu aneh?" Alen bertanya kepada mereka, mendengar pertanyaan itu Eden dan Alea saling menatap sambil tertawa.

"Tidak, itu tidak aneh. Itu malah luar biasa Alen"

"Ayahmu benar sayang, karena kamu sudah bisa menggunakan Mana dan Sihir, ibu akan mengajarimu beberapa mantra sihir cahaya yang sangat berguna kedepannya"

"Benarkah?" mendengar hal itu Alen menjadi bersemangat, "Tentu" mereka kembali menaiki kereta kuda dan melanjutkan perjalanan.

*****

Malam hari... Ada dua tenda yang terpasang dan api unggun yang sudah padam, dimana semua orang sudah tertidur seperti pemilik kereta kuda, Eden dan Alea juga sudah tidur. Namun Alen yang pura-pura tidur kini membuka matanya.

'Sepertinya semua orang sudah tertidur'

Ini saatnya Alen melakukan misinya, dia menggabungkan sihir angin, petir, dan kegelapan pada tubuhnya untuk meningkatkan kecepatan gerak namun tidak bersuara. "[Night walker]" Saat ini posisinya sedang terbaring dan dipeluk dari dua sisi oleh ayah dan ibunya, dia secara cepat keluar dari posisi tersebut dan menggantinya dengan setumpuk pakaian miliknya dan dengan cepat keluar dari tenda.

Setelah keluar akhirnya dia bisa menhirup udara malam dan merasa bebas, "Huft akhirnya aku bisa keluar"

"Nah sekarang, aku bisa mulai berlatih" dia keluar untuk berlatih sihir dengan memburu para monster "[Detection]" Alen menyebarkan sebagian kecil Mana untuk mendeteksi Makhluk hidup dengan jarak sekitar 50 meter, dia mendeteksi ada 10 monster tingkat rendah dari arah barat dan 7 diselatan.

Tanpa membuang waktu lagi Alen langsung menuju kearah barat.

*****

Api unggun besar menyala dimalam hari, dimana ada sekelompok manusia yang sedang berpesta sambil meneguk segelas bir ditangannya.

"Wahaha, hari ini adalah hari keberuntungan kita boss. Sepertinya dewa Lucius memberi kita berkah karena telah mengurus makhluk menjijikan itu" seorang pria botak berotot bicara sambil meneguk bir, dia sudah terlihat sangat mabuk.

"Hahaha, aku tau. Tapi karena Tuan kita menyuruh kita untuk membawa bajingan menjijikan itu, membuat perutku mual sepanjang perjalanan." pria berambut panjang dengan banyak bekas luka diwajah dan tubuhnya tersenyum namun juga terlihat tidak senang.

*Blurp* "Kau terlihat tidak menikmati minuman ini boss, bagaimana kalau kau perkosa tangkapan kita itu untuk menyembuhkan suasana hatimu?" pria botak itu memberi saran dengan lidah yang menjilat bibirnya dan wajahnya yang terlihat mesum.

"Itu benar boss, kau bisa jadi yang pertama untuk memperkosanya" teriak salah satu dari mereka dan dua orang lagi mengiyakan.

*Bugh* Pemimpin kelompok tersebut memukul si pria botak, membuat tiga orang lainnya terdiam. "Diam, harganya akan turun jika kita memperkosanya sekarang, kita akan memperkosanya saat setelah transaksi dengan pembeli selesai. Dan pada saat kita mengirimkan dia, kita bisa memperkosanya bersama-sama HAHAHAHA!!!"

Pria itu tertawa keras, sepertinya moodnya telah membaik. Anak buahnya juga ikut tertawa.

Namun mereka tidak menyadari bahwa ada seseorang yang memperhatikan mereka dari kejauhan.

*****

Alen yang telah selesai dengan perburuannya, tadinya dia ingin langsung kembali. Namun dia merasakan ada energi kegelapan yang begitu besar tidak jauh dari tempatnya saat ini.

Dia mencoba mengecek sumbernya dan melihat ada sekelompok bandit yang berisi 5 orang sedang berpesta didekat api unggun.

Disekitarnya ada 2 benda yang ditutupi kain dan kereta kuda yang besar.

"Apa yang harus aku lakukan? Apa aku harus membunuh mereka?" Alen cukup bimbang, dia tidak ingin membunuh. Namun bandit biasanya suka mencuri, membunuh, bahkan memperkosa wanita. Jika dia tidak membunuh mereka maka mereka yang akan membunuh orang lain yang tidak bersalah.

Dengan pikiran yang masih bimbang dia tetap bergerak kearah mereka karena tidak bisa diam saja. Dia bergerak didalam kegelapan, cepat dan tidak bersuara.

"[Water drop]" Alen membuat 6 bola air disekelilingnya, dan melemparkannya kearah mereka berlima dan kearah api unggun.

*Splash* *Splash* *Splash* 

*Splash* *Splash* *Splash* 

Api unggun yg menerangi mereka padam dan kelima orang itu basah kuyup.

"SIAPA? SIAPA BAJINGAN YANG BERANI-BARANINYA MENYERANG KAMI" Pemimpin para bandit berteriak marah dan membuat [Fire ball] ditangannya, dan keempat anak buahnya juag bersiaga sambil memegang senjata mereka.

Namun Alen yang tidak dapat mereka deteksi apalagi pencahayaan mereka terganggu, kini kembali melakukan serangan. "[Lightning strike]" Petir menyambar dari tangan Alen kearah para bandit.

*Drzet* 

"Aaarrrrrgggggghhhhh!!!!!"

Teriakan keluar dari mulut mereka, damage yang dihasilkan serangan tersebut jadi lebih kuat karena sebelumnya mereka telah basah karena air, membuat efek Stun dari [Lightning Strike] lebih tahan lama dan membuat keempat bandit yang terkena Stun menjadi pingsan tak berdaya.

Namun pemimpin dari para bandit masih berdiri walau dia juga ikut terkena stun.

"SIALAN, BAJINGAN MANA YANG BERANI MELAKUKAN INI PADAKU? KELUAR KAU BAJINGAN TENGIK"

Alen kini keluar dari kegelapan dan disekelilingnya ada 5 [Lightning ball] yang siap menyerang pemimpin bandit.

'Seorang bocah?' Dia melihat bocah yang sangat tampan, tidak, dia bisa dibilang cantik. Lebih cantik dari tangkapannya hari ini.

Pemimpin bandit ingin menyerang Alen, namun dia masih tidak dapat bergerak. "Bocah sialan, aku akan memperkosa lalu membunuhmu terlebih dahulu!!!" 

*Guoooooohh*

Sebuah Aura menyelimuti tubuh pemimpin bandit, dan dia akhirnya bisa lepas dari Stun, "Bersiaplah nak" Sambil menjilat bibir, sang pemimpin bandit sudah siap menyerang Alen dengan pedangnya.

Namun sayang, "[Hold]" Alen sudah mengeluarkan mantranya terlebih dahulu, dan pemimpin bandit tidak dapat bergerak lagi. 

Bukan karena Stun, tapi dia merasa ada sesuatu yang tak kasat mata menahan pergerakannya.

"[Lightning ball]" 5 [Lightning ball] yang berada disekeliling Alen mulai bergerak dengan cepat kearah pemimpin bandit.

*Drrrzzt* "Arghh"

*Drrrzzt* "Arrgghh"

*Drrrzzt* "Aarrgghh"

*Drrrzzt* "Aarrgghhh"

*Drrrzzt* "Aaarrgghhhh!!!"

Dia menerima lima serangan dari [Lightning ball] dan kini pemimpin para bandit sudah tidak sadarkan diri lagi seperti anak buahnya.