webnovel

Cachtice Castle : Blood Countess de Ecsed

Sinopsis Sebagai pria bangsawan dengan gelar ksatria pedang agung yang cukup disegani pada banyak medan pertempuran, Lorant sering menjadi bahan pembicaraan gadis-gadis bangsawan. Wajahnya yang memiliki tulang rahang tegas, dengan hidung bagaikan terpahat sempurna yang memisahkan kedua mata coklat setajam elang berbingkai alis berbentuk golok tebal, membuatnya sangat berkharisma. Tubuh atletisnya yang dipenuhi guratan luka akibat perang, justru semakin membuatnya terlihat gagah. Bahkan para gadis sering membual bahwa dia tahu berapa jumlah bekas luka yang ada di tubuh Lorant, untuk menimbulkan asumsi bahwa dirinya cukup intim dengan Lorant. Tetapi Lorant justru mencintai Benca, gadis biasa yang tinggal terisolir di tepi hutan selama delapanbelas tahun. Hubungan cinta mereka menghasilkan dua orang anak kembar, Lovisa dan Edvin. Lorant tidak menyangka kisah cintanya bersama Benca merupakan awal perjuangan panjang dan pertarungan mental yang kerap membuatnya frustasi. Selain harus menghadapi kecemburuan Ivett, wanita bangsawan yang telah dijodohkan dengannya dan berusaha mati-matian untuk melenyapkan Benca dengan cara apapun, Lorant juga harus menerima kenyataan, bahwa Benca adalah putri kandung dari bibinya sendiri, seorang wanita bangsawan kelas atas penganut satanisme yang sering melakukan ritual berupa mandi darah perawan, dan telah menculik Lovisa, untuk dijadikan korban ritual. Dengan segala kemampuannya, Lorant berusaha melindungi dua wanita yang paling dicintai dalam hidupnya dari cengkraman bibi sekaligus ibu mertuanya yang haus darah.

Risa Bluesaphier · Sejarah
Peringkat tidak cukup
119 Chs

81. Antara Pria, 2 February 1592

Saat hampir terlelap, tiba-tiba tubuh Lorant diguncang oleh seseorang. Ketika Lorant membuka mata, Arpad sedang menatapnya tajam, "Arpad? Sejak kapan kamu di sini?" Lorant berusaha mengumpulkan kesadarannya lalu duduk bersandar.

"Aku yang harusnya bertanya, mengapa kamu meringkuk di sini? Aku memberimu isyarat untuk pergi ke paviliun, tetapi aku tidak bisa menemukanmu di sana, ternya malah meringkuk di gudang."

"Aku pikir kamu memberiku kode ke arah sini."

Arpad menggeleng, "Mana mungkin aku membiarkan kakakku harus meringkuk di gudang seperti ini. Ayo, sekarang bangkitlah, kita ke paviliun dan segera bersihkan tubuhmu, ganti pakainmu, lalu makan sesuatu yang bergizi agar staminamu kembali pulih."

Lorant menuruti saja apa yang dikatakan oleh Arapad. Setelah dirinya mandi dan berganti pakaian lalu makan. Dirinya mersa sangat segar dan berstamina. Lorant duduk berhadapan dengan Arpad sambil mengeringkan rambutnya yang basah.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com