webnovel

Cachtice Castle : Blood Countess de Ecsed

Sinopsis Sebagai pria bangsawan dengan gelar ksatria pedang agung yang cukup disegani pada banyak medan pertempuran, Lorant sering menjadi bahan pembicaraan gadis-gadis bangsawan. Wajahnya yang memiliki tulang rahang tegas, dengan hidung bagaikan terpahat sempurna yang memisahkan kedua mata coklat setajam elang berbingkai alis berbentuk golok tebal, membuatnya sangat berkharisma. Tubuh atletisnya yang dipenuhi guratan luka akibat perang, justru semakin membuatnya terlihat gagah. Bahkan para gadis sering membual bahwa dia tahu berapa jumlah bekas luka yang ada di tubuh Lorant, untuk menimbulkan asumsi bahwa dirinya cukup intim dengan Lorant. Tetapi Lorant justru mencintai Benca, gadis biasa yang tinggal terisolir di tepi hutan selama delapanbelas tahun. Hubungan cinta mereka menghasilkan dua orang anak kembar, Lovisa dan Edvin. Lorant tidak menyangka kisah cintanya bersama Benca merupakan awal perjuangan panjang dan pertarungan mental yang kerap membuatnya frustasi. Selain harus menghadapi kecemburuan Ivett, wanita bangsawan yang telah dijodohkan dengannya dan berusaha mati-matian untuk melenyapkan Benca dengan cara apapun, Lorant juga harus menerima kenyataan, bahwa Benca adalah putri kandung dari bibinya sendiri, seorang wanita bangsawan kelas atas penganut satanisme yang sering melakukan ritual berupa mandi darah perawan, dan telah menculik Lovisa, untuk dijadikan korban ritual. Dengan segala kemampuannya, Lorant berusaha melindungi dua wanita yang paling dicintai dalam hidupnya dari cengkraman bibi sekaligus ibu mertuanya yang haus darah.

Risa Bluesaphier · Sejarah
Peringkat tidak cukup
119 Chs

76. Cinta Dalam Diam

Setelah beberapa saat Jensey menumpahkan unek-unek di dalam hatinya di depan altar doa, dia bangkit berdiri, pergi ke kamarnya dan mengganti pakaiannya yang kusut juga dipenuhi air mata. Dia harus selalu tampak tegar dan kuat di hadapan Ivett.

Saat baru saja Jensey ke luar dari kamarnya, dia berpapasan dengan Karoly yang dipapah oleh beberapa pengawal. Ada banyak luka di sekujur tubuh Karoly. Jensey memerintahkan pengawal untuk membawa Karoly ke kamar Karoly yang berada di samping kamarnya, dan membersihkan luka serta mengganti pakaian Karoly secepatnya. Sementara dirinya bergegas ke kamar Ivett untuk meminta Berta melakukan pertolongan pada Karoly.

Di kamar Ivett, tampak Berta sedang duduk di samping ranjang sambil sekali-sekali mengganti kompres di dahi Ivett yang tampak sedang demam. Jensey menghampiri dengan rasa khawatir. Disentuhnya dahi Ivett yang terasa panas.

"Dia kenapa?"

Berta menunduk, "Nona Ivett demam, Tuan Jensey."

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com