webnovel

Cachtice Castle : Blood Countess de Ecsed

Sinopsis Sebagai pria bangsawan dengan gelar ksatria pedang agung yang cukup disegani pada banyak medan pertempuran, Lorant sering menjadi bahan pembicaraan gadis-gadis bangsawan. Wajahnya yang memiliki tulang rahang tegas, dengan hidung bagaikan terpahat sempurna yang memisahkan kedua mata coklat setajam elang berbingkai alis berbentuk golok tebal, membuatnya sangat berkharisma. Tubuh atletisnya yang dipenuhi guratan luka akibat perang, justru semakin membuatnya terlihat gagah. Bahkan para gadis sering membual bahwa dia tahu berapa jumlah bekas luka yang ada di tubuh Lorant, untuk menimbulkan asumsi bahwa dirinya cukup intim dengan Lorant. Tetapi Lorant justru mencintai Benca, gadis biasa yang tinggal terisolir di tepi hutan selama delapanbelas tahun. Hubungan cinta mereka menghasilkan dua orang anak kembar, Lovisa dan Edvin. Lorant tidak menyangka kisah cintanya bersama Benca merupakan awal perjuangan panjang dan pertarungan mental yang kerap membuatnya frustasi. Selain harus menghadapi kecemburuan Ivett, wanita bangsawan yang telah dijodohkan dengannya dan berusaha mati-matian untuk melenyapkan Benca dengan cara apapun, Lorant juga harus menerima kenyataan, bahwa Benca adalah putri kandung dari bibinya sendiri, seorang wanita bangsawan kelas atas penganut satanisme yang sering melakukan ritual berupa mandi darah perawan, dan telah menculik Lovisa, untuk dijadikan korban ritual. Dengan segala kemampuannya, Lorant berusaha melindungi dua wanita yang paling dicintai dalam hidupnya dari cengkraman bibi sekaligus ibu mertuanya yang haus darah.

Risa Bluesaphier · Sejarah
Peringkat tidak cukup
119 Chs

66. Berdamai Dengan Takdir

Benca tercenung, dia tidak tahu harus bagaimana. Di hadapannya, Arpad tertunduk sedih. Hatinya nelangsa menyaksikan wanita yang dicintainya terpaku tanpa ekspresi seperti itu. Benca seperti seseorang yang telah mati rasa. Mereka berdua baru saja membaca kembali pesan dari Lorant dalam hening. Arpad menyerahkan surat itu untuk disimpan oleh Benca.

Arpad sudah bertekad untuk mengawali kebersamaannya dengan Benca secara jujur dan terbuka. Sebab dia tidak ingin segalanya berakhir berantakan hanya karena Benca menemukan satu saja fakta yang dianggap sebagai kebohongan. Arpad merasa, dirinya tidak akan mampu menghadapi hal tersebut. Mungkin setiap kejujuran yang disampaikan cukup menyakitkan dan menorehkan luka, tetapi setidaknya, dengan kejujuran, segalanya akan berjalan tanpa curiga satu sama lain. Arpad ingin mendapatkan kepercayaan dari Benca, apapun taruhannya. Sebab dia tahu, mendapatkan cinta dari Benca adalah harpan yang semu.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com