webnovel

Cachtice Castle : Blood Countess de Ecsed

Sinopsis Sebagai pria bangsawan dengan gelar ksatria pedang agung yang cukup disegani pada banyak medan pertempuran, Lorant sering menjadi bahan pembicaraan gadis-gadis bangsawan. Wajahnya yang memiliki tulang rahang tegas, dengan hidung bagaikan terpahat sempurna yang memisahkan kedua mata coklat setajam elang berbingkai alis berbentuk golok tebal, membuatnya sangat berkharisma. Tubuh atletisnya yang dipenuhi guratan luka akibat perang, justru semakin membuatnya terlihat gagah. Bahkan para gadis sering membual bahwa dia tahu berapa jumlah bekas luka yang ada di tubuh Lorant, untuk menimbulkan asumsi bahwa dirinya cukup intim dengan Lorant. Tetapi Lorant justru mencintai Benca, gadis biasa yang tinggal terisolir di tepi hutan selama delapanbelas tahun. Hubungan cinta mereka menghasilkan dua orang anak kembar, Lovisa dan Edvin. Lorant tidak menyangka kisah cintanya bersama Benca merupakan awal perjuangan panjang dan pertarungan mental yang kerap membuatnya frustasi. Selain harus menghadapi kecemburuan Ivett, wanita bangsawan yang telah dijodohkan dengannya dan berusaha mati-matian untuk melenyapkan Benca dengan cara apapun, Lorant juga harus menerima kenyataan, bahwa Benca adalah putri kandung dari bibinya sendiri, seorang wanita bangsawan kelas atas penganut satanisme yang sering melakukan ritual berupa mandi darah perawan, dan telah menculik Lovisa, untuk dijadikan korban ritual. Dengan segala kemampuannya, Lorant berusaha melindungi dua wanita yang paling dicintai dalam hidupnya dari cengkraman bibi sekaligus ibu mertuanya yang haus darah.

Risa Bluesaphier · Sejarah
Peringkat tidak cukup
119 Chs

44. Selamat Datang Istriku Tersayang, 8 November 1591

Ellie sedang mematut diri di depan cermin, hatinya merasa sangat bahagia. Di hadapannya, dia melihat pantulan seorang wanita cantik, muda dan berseri. Semakin dirinya memandang cermin --di mana terdapat pantulan dirinya sedang memandang takjub-- dengan kemudaan rona wajahnya, hatinya semakin yakin, bahwa apa yang selama ini dia lakukan bersama Klara dan pelayan-pelayan setia mereka, adalah sesuatu yang pantas untuk dibayar dengan darah para gadis itu.

Rasa bersalah yang sebelumnya masih sering menyelinap di dalam relung hatinya saat melakukan ritual mandi darah perawan, semakin hari semakin sirna tak berbekas. Ellie mulai merasakan, bahwa semua yang dilakukan merupakan sesuatu yang sangat wajar.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com