webnovel

Cachtice Castle : Blood Countess de Ecsed

Sinopsis Sebagai pria bangsawan dengan gelar ksatria pedang agung yang cukup disegani pada banyak medan pertempuran, Lorant sering menjadi bahan pembicaraan gadis-gadis bangsawan. Wajahnya yang memiliki tulang rahang tegas, dengan hidung bagaikan terpahat sempurna yang memisahkan kedua mata coklat setajam elang berbingkai alis berbentuk golok tebal, membuatnya sangat berkharisma. Tubuh atletisnya yang dipenuhi guratan luka akibat perang, justru semakin membuatnya terlihat gagah. Bahkan para gadis sering membual bahwa dia tahu berapa jumlah bekas luka yang ada di tubuh Lorant, untuk menimbulkan asumsi bahwa dirinya cukup intim dengan Lorant. Tetapi Lorant justru mencintai Benca, gadis biasa yang tinggal terisolir di tepi hutan selama delapanbelas tahun. Hubungan cinta mereka menghasilkan dua orang anak kembar, Lovisa dan Edvin. Lorant tidak menyangka kisah cintanya bersama Benca merupakan awal perjuangan panjang dan pertarungan mental yang kerap membuatnya frustasi. Selain harus menghadapi kecemburuan Ivett, wanita bangsawan yang telah dijodohkan dengannya dan berusaha mati-matian untuk melenyapkan Benca dengan cara apapun, Lorant juga harus menerima kenyataan, bahwa Benca adalah putri kandung dari bibinya sendiri, seorang wanita bangsawan kelas atas penganut satanisme yang sering melakukan ritual berupa mandi darah perawan, dan telah menculik Lovisa, untuk dijadikan korban ritual. Dengan segala kemampuannya, Lorant berusaha melindungi dua wanita yang paling dicintai dalam hidupnya dari cengkraman bibi sekaligus ibu mertuanya yang haus darah.

Risa Bluesaphier · Sejarah
Peringkat tidak cukup
119 Chs

107. Perubahan Rencana

Gyorgy menatap Imre, putranya. "Kamu yakin dengan apa yang kamu katakan?" Gyorgy mencoba memastikan apa yang baru saja dia dengar.

Imre mengangguk. "Ya, Bibi Fia bersama Lovisa pergi ke Kastil Cachtice untuk mengantarkan makanan yang dibuat oleh Bibi Fia."

"Siapa yang menemani mereka?" Lorant mulai tidak sabar dan merasa gelisah.

"Satu orang pengawal Kakek Gustav." Jawab Imre.

"Kapan mereka berangkat?" Lorant semakin gelisah.

"Tidak berapa lama setelah sarapan tadi pagi." Imre bingung melihat wajah ayah serta pamannya yang tampak gelisah. "Apakah ada sesuatu yang salah?" tanya Imre penasaran.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com