Malam ini Bumi kembali dengan wajah yang tak akan pernah bisa orang lain mengerti, amarah dan kesedihan seakan bertumpuk menjadi satu, perihal Sam, semua hal yang tak pernah Dia sangka-sangka sebelumnya.
Lelaki 38 tahun itu melempar semua hal di kamarnya, berteriak seperti orang kesurupan yang membuat seisi rumah menjadi gempar.
Seakan tak peduli, barang mahal itu harus rela berakhir di lantai kamarnya, semua fotonya dan Tasya pun tak luput dari amarahnya.
Hana berteriak keras, namun Bumi tak mengindahkannya, Hans menahan tangannya yang hendak melempar vas bunga keramik itu lagi ke lantai, teriakannya pilu, namun membingungkan.
"Mi istighfar Mi, ada apa?" Sekuat tenaga Hans mendorong Bumi menjauh dari semua benda tajam itu.
Namun berulang kali Ia kembali mengambil dan memecahkannya.
"Bumi stop, Kamu kenapa?" Ucap Hans bingung.
"Jangan halangin Aku Pa"
Tak tahan lagi rasanya, Hans menampar Bumi sekuat tenaga, membuat anak laki-lakinya itu seakan kembali tersadar.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com