Minang Kabau, ah entahlah apa yang tengah ada dipikirannya sampai dia ingin melarikan diri ke kota itu, suasana yang berbeda dengan Jakarta, budaya dan bahasanya juga, tapi dia tetap mau untuk berada di sini, karena perasaannya mengatakan jika siapapun nanti tidak akan pernah terpikirkan untuk mencarinya di sini.
1 jam 45 menit di udara, dan hampir 2 jam perjalanan darat cukup membuatnya mual, buktinya Tasya tak hentinya muntah sedari tadi, hingga Senja dan Elang khawatir.
"Ke rumah sakit yuk"
Namun Tasya menolak, karena menurutnya ya wajar saja kan namanya juga tengah hamil muda.
"Kita istirahat dulu, aku liat deket sini ada pasar kuliner" ide Elang.
"Boleh Ba, kamu mau aku gantiin nyetir?"
"Gak usah sayang"
Ya, untuk sebulan ini Elang memutuskan merental mobil, atau bahkan nanti dia akan membeli saja mobil Agya kecil ini untuk Tasya dan Senja.
Semua barang juga sudah mereka kirim via ekspedisi, yang mereka bawa ya keperluan untuk seminggu saja sampai kiriman mereka sampai.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com