Semua terasa sunyi, kala langkah kakinya sempurna memasuki unit kecil milik mereka, tak ada deru nafas yang membubu kala mengetahui dirinya pulang malam, tidak ada bentakan, bahkan orangnya pun tidak ada.
Tasya duduk di sofa ruang tamu mereka, menatap nanar sekeliling, kemana Bumi, kemana laki-laki yang sudah membuatnya mengandung di usia muda ini.
Ia tersenyum masam, rasanya semua hal yang terjadi hanya akan selalu membuatnya terluka jika dia diam saja, tapi kalau dia ikut campur dalam urusan Bumi dan wanita waktu itu bisa di pastikan dia yang akan dibuang.
Tasya memasuki kamar Bumi, masih berantakan ternyata, itu artinya Bumi juga tidak pernah pulang ke sini lagi setelah dua hari itu.
Entah siapa yang paling Bumi prioritaskan, yang jelas bukan dirinya, toh dia hanya wanita murahan seperti yang selama ini Bumi katakan.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com