webnovel

Buku Permintaan

Apa yang terjadi dengan Reinkarnasi, tapi tetap berada di lingkungan Modern? Apa yang terjadi jika kita memiliki Buku Permintaan yang mengabulkan satu keinginan tiap satu tahun? Apa yang terjadi bila Dunia ini melegalkan Polygamy? Apa yang terjadi bila Dunia ini karena adanya perang dunia ketiga mengurangi kebudayaan musik dan film? Ikuti kisah Samael Duodere, seorang reinkarnator yang memaksakan hidupnya ke jalan bergelimang harta tahta, dan wanita ini! -------------- Peringatan: unsur disini ada Incest dengan ibu atau bahkan mungkin adik perempuannya. jika kalian tidak suka harem besar dan Incest, jangan baca ini.

Yuuya3 · perkotaan
Peringkat tidak cukup
721 Chs

Wilayah Samael

Menatap ke bawah, Samael merasa sedikit tidak percaya. Kali ini, identitas yang dia dapatkan benar-benar keterlaluan!

"Dibawah sini, sampai kota sana...adalah wilayahku, kan?"

Samael menepuk dahinya dan berkata, "Beban kerja bertambah lagi..."

Memikirkan seberapa banyak hal yang harus dia urus melalui luasnya wilayah ini, Samael hanya bisa menghela nafas!

Pada akhirnya matanya tertuju pada sebuah mansion super mewah, dan dengan penglihatannya, dia melihat seorang wanita muda menatap dirinya?

"Tidak mungkin, ini sepuluh ribu kaki dari atas laut, bagaimana bisa ada manusia yang melihatku?" Samael merasa itu hanya kebetulan.

Dia langsung turun, dan hanya dalam kedipan mata, dia sudah berada di sebuah gang kecil dan sempit, sebelum akhirnya langsung berjalan menuju gerbang mansion super mewah itu.

Di sepanjang perjalanan, perumahan yang tertawa rapi dan bersih menyapu pandangannya.

Ini memang kota yang indah, dan itu tidak sama dengan bangunan di abad 18 yang dia pikirkan sebelumnya.

Bahkan ada beberapa mobil antik dan kereta kuda yang ditarik di jalanan...

Anehnya...

"Itu, siapa?"

"Tampan...Ahh~ Aku, aku ingin berbicara dengannya!"

"Sayang, Huhh...Bukankah jelas aku lebih tampan?"

"Mimpi!"

"Pakaian seperti itu dan wataknya, benar-benar tidak seperti rakyat biasa. Jelas dia adalah bangsawan yang ingin bertemu Kepala Keluarga Duodere."

"Huhh...Aku tidak tahu kenapa mereka menutup diri? Apakah karena masalah internal Kerajaan saat ini?"

"Aku tidak tahu, bahkan gerbang mereka selalu terkunci. Seolah, mereka tidak mau menerima siapapun..."

"Ssstt! Sssttt! Jangan sampai kalian terdengar olehnya! Selain itu, wilayah kita relatif aman, dan Nona kita adalah Dewi kami yang sangat membantu kami!"

"Kau benar, aku bersyukur berada di wilayah ini!"

.

.

.

Bisikan ini jelas terdengar ke telinga Samael, dan dari penjelasan ini, dia sedikit tahu bahwa wilayahnya memang masih tertutup.

Tapi meski begitu, orang-orang disini memiliki kehidupan yang lebih baik daripada orang-orang di wilayah yang lain...

Atau itulah, yang dia tahu sementara.

Samael terus berjalan dibawah tatapan memerah dan tatapan diam-diam dari semua wanita disana seolah ingin memerinya sinyal kode untuk datang kepadanya?

Sialan, efek Buff ini benar-benar manjur!

Dengan sedikit senyum tipis, dia akhirnya sampai di pintu gerbang Mansion super mewahnya.

Disaat dia ingin menyentuh pintu gerbang itu, pengawal di pintu tiba-tiba menghentikannya dengan kedua tombak yang diarahkan kepadanya!

"Berhenti! Jangan berani kau bergerak satu inci pun dari daerahmu itu!"

"Ehhh..." Samael tercengang, "Bahkan aku, tidak bisa masuk?"

"..."

Tidak dijawab, bagus!

Samael merasa dia sedang dikerjai oleh Kakek Dewa disana, tapi saat berikutnya, mata Samael berbinar!

Disana, di depan matanya, jelas terlihat seorang wanita cantik dengan wajah yang hampir menyaingi Gabriel dan yang lain.

"Aneh, bukankah dia wanita tadi?" Samael bergumam sangat rendah.

Dibandingkan pemikiran Samael ini, kedua penjaga dan orang-orang yang melihat ini semua terkejut dengan kedatangan wanita ini!

"Nona, Nona Freya! Anda, kenapa Anda kesini?!" Kedua penjaga itu segera jatuh berlutut dengan satu kaki melihat wanita itu.

Sayangnya wanita itu hanya menatap Samael, dan dengan sedikit membuka mulutnya dia berkata: "Buka."

"Ya!"

Creeekk...

Pintu gerbang berat itu terbuka langsung dengan tergesa-gesa oleh kedua penjaga itu, dan ini membuat Samael dan wanita itu sudah tidak dihalangi oleh jeruji gerbang!

Tapi kejadian berikutnya membuat semuanya terkejut!

Wanita itu menempatkan kedua tangannya di depan, sebelum akhirnya dia sedikit menunduk: "Tuan Duke, selamat datang kembali."

Booom!

Seolah bom dilemparkan, semua orang terkejut oleh ini semua!

Apa yang mereka dengar tadi? Duke? Tuan, Duke yang sudah menghilang selama 20 tahun lebih ini?

Duke keluarga Duodere?!

"Ahh, Ahhh, aku, aku akan pingsan...Aku, baru saja mengatakan sesuatu yang keras dan kejam kepada Tuan..."

"Wooo, aku tidak mau mati!"

"Aku ingin melahirkan anak unuknya!"

"Hey, bagaimana jika kita..."

"Apa yang kalian bicarakan disana?"

"Kenapa kalian seperti ini? Tidak mungkin Tuan Duke akan melihat kalian oke. Jika kalian berani, hati-hati kepala kalian jatuh."

"Tidak mungkin Duke kami akan memenggal kepala rakyatnya. Kecuali kalian mengkhianatinya."

"Tampan...Kenapa aku baru sadar kalau, Tuan Duke, sangat tampan dan mempesona! Sangat tenang, terlihat sempurna !!!"

.

.

.

Seperti yang diharapkan, gosip adalah esensi manusia dimanapun mereka berada.

Di sisi lain, kedua penjaga itu segera melakukan etiket bawahan dan berteriak: "Kami menyambut Tuan Duke dan meminta pengampunan Anda!"

Samael sedikit mengangguk dan tersenyum tipis pada mereka, "Bangun, jangan ulangi lagi."

"Dan..."

"Tolong ikuti saya Tuan Duke, kami sudah lama menunggu Anda." Wanita itu membungkuk sebelum akhirnya dia menatap Samael.

Kedua pasang mata itu saling memandang, dan entah kenapa Samael melihat kalau wanita ini menatapnya dengan sangat intim?

Apakah dia wanita yang sudah menikah?

Jadi, Buff Lancelot bekerja?! Sialan !!!

Dibalik wajah rumit Samael, keduanya masih berjalan dengan dia dipimpin oleh wanita itu.

Wanita bernama Freya ini segera membuka pintu mansion besar itu, dan saat Samael masuk, di kedua sisi jalan dengan karpet merah mahal, lusinan pelayan wanita dan laki-laki membungkuk!

"Tuan Duke, selamat datang kembali di rumah !!!!" xN

Semua pelayan itu menatap Samael setelah menagakkan tubuh mereka, dan semuanya tanpa terkecuali memiliki mata yang cerah.

Duke mereka terlihat sangat tampan, cakap, dan penuh kasih sayang. Syukurlah...

Di sisi Samael hanya sedikit menggelengkan kepalanya. Dia masih punya tugas, dan harus menemui pemesannya terlebih dahulu. Bagaimana bisa menikmati mansion miliknya saat ini?

Dia menatap Freya dan memerintah, "Siapkan pakaian resmiku, dan bawa sejumlah orang untuk pergi bersamaku menuju wilayah Baron Cohen!"

"Dalam waktu satu jam, aku ingin mereka membawa banyak barang berharga selama perjalanan ini!"

"Jangan lupa kirimkan berita pada Baron Cohen, aku tidak mau langkah sederhanaku melanggar perbatasan wilayah "

Meski wajah Freya masih agak aneh mendengar permintaan Samael, tapi dia masih tetap profesional dan berkata: "Sesuai keinginan Anda Tuan Duke."

"Tuan Duke, silahkan ikuti mereka ke kamar ganti. Mereka akan merias Anda selagi saya mengatur pengaturan yang Anda inginkan."

"Hm."

Menatap wajah wanita yang tenang tidak berubah ini, Samael akhirnya pergi dengan tiga pelayan wanita yang menatap Samael dengan wajah malu-malu.

Jangan katakan, mereka pasti sudah rakus pada tubuhnya!

.....

Puluhan menit kemudian, di sisi wilayah Baron Cohen.

Saat ini, tangan Baron Cohen sudah sangat bergetar saat membaca surat yang dia terima dari Voban tadi!

Dia menarik nafas dalam-dalam dan berkata, "Voban, kau yakin bahwa Duke tetangga kami, akan datang ke sisiku?"

Voban menjawab dengan aneh, "Ya, Tuan. Aku tidak tahu bahwa Duke yang sudah menghilang selama puluhan tahun ini, akan kembali. Dan itu masih pergi ke wilayah Anda terlebih dahulu."

Wajah Baron Cohen menjadi sangat gugup dan dia berdiri untuk melangkah ke kanan dan kiri dengan gelisah!

Kunjungan Samael pasti tidak sederhana terutama saat dia tahu bahwa dia datang kesini dengan kampanye!

Wajahnya memucat dan dia segera berteriak, "Siapkan perayaan besar-besaran untuk Duke Duodere! Siapkan juga wanita tercantik dan terseksi di wilayah kami, dan tentunya bukan pelacur!"

"Apapun yang terjadi, harus menyenangkan dia!"

"Ya, Tuan Baron."