webnovel

Buku Permintaan

Apa yang terjadi dengan Reinkarnasi, tapi tetap berada di lingkungan Modern? Apa yang terjadi jika kita memiliki Buku Permintaan yang mengabulkan satu keinginan tiap satu tahun? Apa yang terjadi bila Dunia ini melegalkan Polygamy? Apa yang terjadi bila Dunia ini karena adanya perang dunia ketiga mengurangi kebudayaan musik dan film? Ikuti kisah Samael Duodere, seorang reinkarnator yang memaksakan hidupnya ke jalan bergelimang harta tahta, dan wanita ini! -------------- Peringatan: unsur disini ada Incest dengan ibu atau bahkan mungkin adik perempuannya. jika kalian tidak suka harem besar dan Incest, jangan baca ini.

Yuuya3 · perkotaan
Peringkat tidak cukup
721 Chs

Terbongkar

Sudah Berakhir!

Ya, inilah dua kata kutukan yang Samael lihat di depan matanya saat ini.

Entah itu ilusi atau bukan, tapi jelas dua kata ini ditulis dalam garis bengkok dan berlumuran, darah !!

[Master, bayi nakal kami ingin disentuh ayahnya sepanjang hari~~]

Ah, Ah, Ah...

Oke, meski dia tahu ini akan terjadi, tapi Lilith! Kau sengaja bukan?!

Melihat sekeliling, kecuali kelompok Malaikat Jatuh, semuanya terlihat tercengang saat mendengar ini!

Yegudiel yang jelas ada disamping Samael hanya bisa menarik lengan bajunya lemah, "Milord... Punya, bayi?"

"Hmm..."

"Dengan Lilith?"

"...Ya."

Dengan hati-hati melihat wanita lembut dengan sifat rendah hati yang sangat besar, Samael hanya bisa menarik nafas dalam-dalam!

Dengan wajah cantik tak tertandingi dan sosok yang bahkan sebanding dengan Agnes ini, dia saat ini memiliki lapisan air mata jernih di kedua matanya!

"Yegudiel, Dengarkan! Aku..."

"Milord kau bodoh !!!"

Tiga kata ini layaknya guntur bagi Samael. Bayi kecil yang selalu tersenyum lembut dan memeluk lengannya untuk bertingkah manja, memijat bahunya, dan memberikan bantal pangkuan...

Sekarang memarahinya !!!

"Aku...Huhh, maaf." Tidak ada gunanya mengatakan apapun lagi, ini sudah diketahui.

Hubungan dua kelompok saudari ini sangat buruk.

Sekarang dinyatakan bahwa salah satu dari kelompok berlawanan mengatakan bahwa mereka hamil dengan bayi dari Tuan yang mereka hormati...

Jelas mereka tidak bisa menerimanya terutama bagi Yegudiel yang rasa cintanya untuk Samael adalah yang tertinggi diantara semua wanitanya.

Asmodeus yang mendengar ini hanya tersenyum bengkok, "Yegudiel, kau benar-benar tidak berubah. Tanpa mengambil inisiatif, bagaimana kau bisa mendapat [cinta] itu?"

"Huh! Dibandingkan iblis nafsu yang menyerang hasrat terpendam semuanya, kau pikir layak mengatakannya?" Seraphina hanya menggunakan pedang miliknya dan mengacungkannya kepada kelompok seberang.

Leviathan yang melihat ini hanya tersenyum mengejek, "Seraphina, kau dan Uriel mewakili api. Meski Uriel adalah api pengetahuan dan kau adalah api penghakiman, tapi aku adalah perwakilan air."

"Melawanku, yakin?"

"Sungguh sombong, jangan lupa, meski kalian memiliki pasukan legiun terbanyak, tapi kami, setiap individual adalah sosok yang sangat kuat bahkan tanpa legiun itu!" Agares mengatakan ini dengan kedua kakinya berada di atas meja.

Raphael yang melihat ini memilih diam, dia akan selalu netral. Kecuali situasi menjadi sangat parah, dia akan turun tangan.

Belial disisi lain juga diam, hanya saja di diam-diam menatap Gabriel yang ada di belakang Samael.

Jangan remehkan sekretaris cantik ini, bahkan jika saudarinya lemah, orang ini bisa memusnahkan mereka semua tanpa banyak usaha!

Hanya Lilith yang mampu bertarung dengannya selama beberapa ratus putaran, sisanya, tidak memiliki kualifikasi!

Melihat situasi menjadi buruk, Samael mendecakkan lidahnya dan dengan lantang bertiak: "Sudah cukup !!!"

Dua aura yang seharusnya berlawanan muncul seimbang dari tubuh Samael, tapi itu membuat mereka semua diam.

Samael segera menatap Lilith yang terlihat ketakutan saat ini, dan tangannya langsung mengangkat dagunya.

Menatap mata yang saat ini menjadi jurang kegelapan, Lilith hanya bisa berteriak "Ahhh~~"

Itu dipenuhi rasa takut sekaligus penyembahan!

"Kali ini kau sudah keterlaluan Lilith. Meski kau memiliki benihku di dalam kandunganmu, tapi kau masih harus mematuhi semua perintahku!"

"Bahkan jika kau memiliki benihku dalam perutmu, kedudukanmu tidak jauh berbeda seperti sebelumnya!"

"Kau milikku!" Samael mengangkat kepalanya, "Kalian semua milikku!"

Semuanya ketakutan, terutama para Malaikat Suci yang baru pertama kalinya melihat Samael seperti ini.

"Samael..."

Pelukan dari belakang datang dengan suara yang sangat lembut di telinganya. Aura yang sangat tenang dan suci menyelimuti tubuhnya.

Disana Gabriel memeluknya dari belakang...

"Sekarang kalian sudah tenang bukan?" Tanya Samael setelah kembali ke sosok awalnya.

Tangan yang ada di dagu Lilith dibuang secara kasar dan tangannya dengan lembut mengelus lengan Gabriel disana.

"Jangan terlalu berlebihan, aku tidak akan lepas kendali, bodoh."

Gabriel berbisik di telinganya, "Aku tahu, tapi kami lebih suka My Lord yang lembut dan penuh kasih sayang."

Kata-kata ini membuat jijik para Malaikat Jatuh disana. Mereka memandang Gabriel dengan mata penuh jijik sampai ke akar-akarnya!

Sayangnya Gabriel hanya tersenyum tipis pada tatapan ini dan segera menyingkirkan pelukan ini untuk duduk ke tempat duduk yang ada disebelah Raphael.

Samael menggelengkan kepalanya, dan berkata: "Lilith."

"Ya, Master..."

Melihat Lilith yang ketakutan tapi tidak bisa menahan senyum di sudut mulutnya, Samael sudah terbiasa.

Wanita ini memang S, tapi didepannya dia adalah M!

Dengan elusan di perutnya, Samael berbisik: "Ini adalah bayiku, bayi pertamaku."

"Hmm..." Lilith menumpangkan tanganya ke tangan Samael.

Dengan kepala terangkat, Lilith berbisik: "Aku hanya ingin sombong, apakah salah?"

Samael sudah tahu, lagipula kesombongannya sangat tinggi!

Yegudiel disisi lain melihat pemandangan ini dengan sangat iri. Meski dia seharusnya bersyukur melihat Tuannya memiliki keturunan...

Tapi...

Dengan lembut dia memeluk lengan Samael, mendekatkan bibirnya ke telinga, dan berkata: "Milord, aku juga..."

"Aku mewakili Cinta, aku...ingin Cinta Milord juga ada di dalam diriku !!!"

Dengan mata tegas, dia berkata: "Aku ingin bayi Milord !!!"

"...."

Suasana hening, tapi tidak ada yang merasa permintaan itu aneh. Yegudiel memiliki keterakitan terbesar pada Cinta Samael.

Memikirkan dia memiliki anaknya yang merupakan buah cinta keduanya, tidak ada hal paling membahagikan Yegudiel kecuali ini!

Samael menyentuh kepala Yegudiel dan mengelusnya, "Aku tahu, aku tidak bodoh."

Samael juga memberikan kecupan di dahi pihak lain, "Kau ingin benihku, bukan?"

"Ayo, kita buat bayi kita!"