webnovel

Buku Permintaan

Apa yang terjadi dengan Reinkarnasi, tapi tetap berada di lingkungan Modern? Apa yang terjadi jika kita memiliki Buku Permintaan yang mengabulkan satu keinginan tiap satu tahun? Apa yang terjadi bila Dunia ini melegalkan Polygamy? Apa yang terjadi bila Dunia ini karena adanya perang dunia ketiga mengurangi kebudayaan musik dan film? Ikuti kisah Samael Duodere, seorang reinkarnator yang memaksakan hidupnya ke jalan bergelimang harta tahta, dan wanita ini! -------------- Peringatan: unsur disini ada Incest dengan ibu atau bahkan mungkin adik perempuannya. jika kalian tidak suka harem besar dan Incest, jangan baca ini.

Yuuya3 · perkotaan
Peringkat tidak cukup
721 Chs

Michael Jordan !!!

Ponsel Samael diambil wanita yang berusia sekitar 30 tahunan dengan sosok menggairahkan dengan payudara yang bahkan lebih besar dari Tivana!

Dia memiliki pinggul montok, rambut coklat gelap mendekati warna hitam, kacamata merah dan 'tanda kecantikan' di bawah mata kirinya.

Dia saat ini berpakaian dengan memakai sweater hijau dan jubah putih di atasnya, rok pendek hitam ketat yang memperlihatkan sosok pantatnya yang bulat dan stoking panjang yang menampakkan kaki seksinya.

Samael agak menelan ludah melihat wanita itu, "Guru Riana, tolong kembalikan teleponku..."

Riana Vallone, guru kesehatan di Universitas ini. Guru yang terkenal akan kecantikan dan keseksiannya.

Bahkan banyak anak laki-laki pura-pura terluka agar bisa dirawat olehnya!

"Tidak! Kenapa bersikeras bermain dalam kondisimu yang sekarang? Berbaring disana dengan tenang dan biarkan aku memeriksamu!"

Samael menghela nafas dan membiarkan Guru Riana mengecek tubuhnya!

Membuka bajunya, terlihat disana tubuh sempurna dengan enam pack terbentuk! Jangan meremehkan Samael yang terlihat kurus di luar, itu karena faktor pakaian sehingga membuat ototnya yang bagus tersembunyi!

"Tubuhmu sangat menggoda..." gumam rendah Guru Riana.

Samael tersenyum senang dan matanya tanpa sadar tertuju pada jurang diantara kedua pegunungan itu.

Tanpa sadar dia menelan ludah lagi melihat ini, "Gulp..."

"Apakah itu hebat?..." Guru Riana berbisik pada telinga Samael.

"Itu menggoda...Guru, tubuhmu sangat berdosa..." Samael menatap mata Guru Riana sambil memberi senyum tampan padanya.

*Plak*

"Hizz, Guru Riana. Kenapa kau memukul perutku?" kata Samael tidak puas pada Guru Riana.

Guru Riana berjalan kebelakang sedikit sambil tersenyum kecil pada Samael, merasakan tatapan dibelakang punggungnya, Guru Riana menoleh untuk melihat Liu Yue dan Tivana menatap Guru Riana dengan tajam.

"Ya? apakah kalian pacarnya?" Guru Riana bertanya tanpa sadar.

"Tidak / Belum !!!" 2x.

Guru Riana menutup mulutnya dan tertawa kecil, melihat Liu Yue yang memerah sambil berkata tidak dan Tivana yang menjawab belum dengan membusungkan dadanya yang besar dengan bangga!

"Kalau begitu kita tinggalkan dia terlebih dulu. Biarkan dia istirahat, kalian juga punya kelas bukan? Jangan khawatir, Guru tidak akan memakan pacar kecil kalian~?"

Liu Yue memerah dan segera pergi dengan sopan, sedangkan Tivana mendengus kesal dan ikut pergi.

Guru Riana tersenyum dan melambaikan tangannya cantik pada Samael.

Menghela nafas, Samael mengambil kembali ponselnya yang ada di meja. Membuka aplikasi World of Entertainment Star Circle.

<<Ding! Michael Jordan menambahkan dirimu untuk menjadi teman. Apakah diterima?>>

"...Apa?!" Samael yang terkecut meloncat di kasur perawatan.

Siapa Michael Jordan? Selebriti dalam permainan Basket! Apakah terkenal? Jika tidak lalu bagaimana kalian akan menjelaskan kemenangannnya selama 6x berturut-turut dalam kejuaran NBA!

Tanpa ragu Samael membuka profilnya dan melihat video dan gambar Jordan bermain basket. Disana juga terlihat panel pribadi dan Samael langsung memencetnya.

Nama: Michael Jeffrey Jordan

Status: Sahabat Terbaik.

Lahir: Brooklyn, New York, Amerika Serikat, 17 Februari

Profesi: Pemain bola basket profesional asal Amerika.

Tinggi badan: 198 cm

Sejarah: Ia merupakan pemain terkenal di dunia dalam cabang boa basket. Setidaknya, enam kali merebut kejuaraan NBA bersama kelompok Chicago Bulls sejak 1991-1993 dan 1996-1998. Mendapat julukan pemain terbaik!

Bertemu dengan Samael di jalanan dan bersaing dengannya hasilnya imbang! sejak itu dia merasa bahwa kau layak menjadi sahabat terbaiknya!

"Hahaha, teman pertamaku adalah Michael Jordan? keberuntunganku meledak bukan? Bahkan statusnya sahabat terbaik, padahal basketku sangat rendah dan aku belum pernah bertemu dengannya!" Samael lalu melihat bahwa ada notifikasi pesan di kotak Michael Jordan.

Jordan : Yo Bung! Kudengar ayahmu meninggal kemarin? aku turut berduka cita untukmu. Bagaimana kalau begini, aku kebetulan ada di Washington saat ini. Akan kujemput kau nanti malam, biarkan aku menghiburmu."

Samael: Kalau begitu oke, jemput di xxxx di sebelah xxxxx. Disitu rumahku.

Samael: Itu benar, kirimkan aku keterampilan basketmu juga! biar aku revisi lagi kemampuanku dan nanti malam kita tanding lagi!

Samael: Bersiaplah untuk kalah nanti!

Jordan: Hahaha, kutunggu nanti! Tunggu, biar aku kirim.

<<Ding! Michael Jordan mengirim keterampilan basket tertinggi miliknya, apakah ingin menyerapnya? >>

"Serap!" jawab Samael tanpa ragu.

Kemudia kepalanya merasakan sakit yang tak berujung dan gerakan basket Michael Jordan tertanam langsung di otak dan sarafnya! Efeknya adalah, dia harus pingsan lagi dikasur.

...

Membuka matanya, Samael melihat bahwa hari sudah jam 07.00 dari jam didinding. Bangkit perlahan, dia langsung meminum air putih yang ada di meja samping tempat tidurnya.

"Fuhh, seperti yang diharapkan dari kemampuan Michael Jordan dalam basket. Bahkan hanya pengetahuannya tentang basket saja sudah membuat otakku kesakitan!"

Berdiri perlahan, Samael berjalan perlahan untuk keluar dari ruang kesehatan. Saat berjalan melewati koridor, dia melihat Guru Riana menghampirinya.

"Apakah sudah baikan?"

Tersenyum lembut, Samael menganggukkan kepalanya. Melihat ini Guru Riana tersenyum dan langsung mencium pipinya, "Kalau begitu sampai besok. Jaga kesehatanmu, itu yang terpenting!"

"Aku mengerti Guru Riana. Tapi aku beruntung, mendapat ciuman darimu. Biar aku balas..." dan Samael langsung mencium balik pipi Guru Riana yang halus.

Guru Riana hanya tersenyum dan mencubit pipinya, "Bocah nakal!"

"Aduh, Aduh...guru, jangan tarik pipiku lagi!" Guru Riana tersenyum dan ingin pergi, tapi dihentikan lagi oleh Samael.

"Guru Riana, bisakah aku mendapat nomer ponselmu? nomor pribadi!"

Guru Riana menatap Samael dengan pandangan pengertian. Dia merogoh saku jas perawatnya lalu mengeluarkan kartu dengan namanya terpampang disana.

"Kenapa guru memiliki hal seperti ini?"

Guru Riana mengangkat bahu tak berdaya, "Siapa yang menyuruh para murid laki-laki disini sering minta nomer ponselku. Jadi aku buat saja kartu ini, simpel!"

Samael mengangguk penuh pengertian dan pergi melanjutkan perjalanan pulangnya menggunakan sepeda motornya.

....

Melihat rumah dua tingkat berwarna biru didepannya, Samael tersenyum dan langsung masuk dan memarkirkan sepedanya.

"Aku pulang!" sambil membuka pintu rumahnya.

Disana Samael melihat sosok cantik wanita yang ramping tapi indah dan penuh keseksian.

Dia cukup tinggi, sekitar 175 cm dengan rambut pirang sepanjang dada yang diikat longgar ke sisi kiri bahunya, dengan tiga bunga menghiasinya dan mata biru.

dia adalah ibu Samael, Helina Viollen.

Samael juga mengikuti jejak Helina, dia adalah pemuda tampan dengan tinggi 184 cm dengan rambut emas pirang ditatat rapi dan mata biru sejernih laut.

Karena itu saat dia bersama dengan Tivana, mereka sangat serasi.

"Kau sudah kembali, apa kau ingin makan?" mengenakan gaun pastel pucat yang diikat di pinggang dan sweater krem pucat, Helina bertanya.

Samael berkata, "Tentu saja! masakan ibuku adalah yang paling aku sukai!"

Mata Helina penuh akan kelembutan dan perhatian saat dia menatap Samael, dia pergi kedapur dan menyiapkan makanan bagi Samael.

Melihat belakang punggung Helina, tanpa sadar Samael mengencangkan genggamannya.