Refan menatap Reisya sesaat, lalu ia meminta Reisya untuk bersiap. Merasa muak dengan semuanya, Reisya pun melangkah meninggalkan ruang tengah dan masuk ke kamarnya untuk bersiap. Sedangkan di ruang tengah, Heri menatap Refan dengan tajam.
"Kamu tidak bisa memutuskan hubungan dengan Lucy begitu saja, kamu sudah berjanji untuk tidak melakukan itu." Tukas Heri tidak terima.
Refan menatap Heru dengan tatapan sama tajamnya, tidak ada rasa takut sedikitpun dalam hatinya saat berhadapan dengan Heri.
"Saya berjanji melakukannya jika anda tidak lagi menyakiti Reisya, tapi apa yang anda lakukan tadi? Bukankah itu berarti anda sendiri yang melanggar perjanjian itu?" Balas Refan dengan tepat.
Heri terdiam, apa yang Refan katakan memang benar. Ia sendiri yang sudah melanggar janjinya, dan kini semua semakin kacau.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com