"bagaimana Louis, kamu sudah merekam semua inti pertemuan ini?" Tanya Refan tiba-tiba.
Louis mengangguk paham, lalu ia pun menjawab pertanyaan Refan itu dengan tenang.
"Sudah di ingat semua, tuan." Jawab Louis apa adanya.
Louis tergolong pria yang cekatan dan mudah mengingat, karna itulah Refan memposisikannya sebagai asisten pribadi sekaligus sekretaris dadakan. Karna memang kinerja Louis itu sangat baik, di bandingkan sekretaris asli Refan saat di London.
"Bagus, kalau gitu nanti kamu bantu kak Miko membuat laporannya. Karna kak Miko itu pelupa, sedetik keluar dari ruangan ini dia pasti tidak akan ingat lagi tentang inti pembahasan."titah Refan pada Louis.
"Baik tuan." Jawab Louis patuh.
Miko menatap Refan tajam, sedangkan Reisya dan Zahra menatap Louis dengan tatapan terkejutnya. Mereka tidak sadar jika ada orang lain di sana selain mereka juga Refan dan Miko, apalagi orang itu kelihatan asing untuk mereka.
"Sejak kapan dia di sana?" Gumam Reisya heran.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com