webnovel

Bukan Salah Rasa

Kisah anak-anak remaja yang beranjak dewasa, dimana masing-masing dari mereka memiliki masalah hidupnya masing-masing. Refan, Reisya, Ruri, Simon, Miko, Zahra, Nando, Nindy, Lucy, dan Gavin. Mereka semua memiliki kisah hidupnya masing-masing, dimana ego dan perasaan menjadi landasan dari sebuah perubahan besar dalam hidup mereka. Di saat hati sudah menguasai, apakah logika bisa melawannya? Baik sadar atau tidak, nyatanya perasaan lah yang selalu menang atas perdebatannya dengan ego. Anak muda adalah awal dari kisah mereka, setelah beranjak dewasa barulah mereka mengerti arti perasaan yang sebenarnya. Lalu jika masalah terjadi di antara kehidupan mereka, apakah rasa itu ikut bersalah? Hati seseorang tidak bisa di tentukan oleh kehendak orang lain, karna kekuasaan sepenuhnya ada pada si pemilik hati sendiri. Apakah ia menerima perasaan itu, atau malah membuang. (⚠️ Mengandung beberapa part 21+)

SA_20 · Masa Muda
Peringkat tidak cukup
280 Chs

Bahas Terus

Setelah pembahasan panjang itu selesai, Refan memutuskan untuk ke kantin. Lama-lama ia merasa lapar, apalagi kedua temannya itu terus memancing emosinya.

"Dah, gw mau ke kantin." Pamit Refan pada Simon dan Nando lalu ia melangkah keluar kelas.

Melihat Refan pergi, maka Simon dan Nando pun ikut pergi. Mereka sama-sama melangkah ke kantin, untuk mengisi perut mereka yang sudah kosong.

Di sisi lain, Ruri masih mendesak Reisya untuk menceritakan apa yang sebenarnya terjadi pagi tadi sampai Reisya terlambat masuk ke kelas. Tentu saja Ruri tidak percaya jika Reisya berlama-lama di toilet, karna nyatanya memang sejak awal Reisya belum datang.

"Sya, ceritain dong. Lo tadi kemana aja? Kok bisa terlambat?" Tanya Ruri sangat ingin tau.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com