Tiba-tiba saja telepon Zalina berdering. Melihat siapa yang menelepon Zalina langsung mengangkatnya.
"Ya Mbak? Bagaimana Billy? Baik Mbak. Terima kasih, aku titip anakku dulu ya, pulang kerja nanti aku akan menjemputnya."
Mata Bian melirik pada jemari Zalina yang berada di atas pahanya. Tidak ada cincin kawin yang tersemat di tangan Zalina, lalu anak siapa yang Zalina sebutkan tadi? Apakah?
"Mana cincin kamu? Tadi kamu menyebut anakku, apa kamu sudah menikah?" tanya Bian, penuh keharuan.
Bian sedang menyakiti dirinya sendiri dengan memberikan pertanyaan itu kepada Zalina, tetapi dia memang penasaran dengan kehidupan yang Zalina lewati setelah mereka berpisah.
Jari-jari Zalina langsung menutupi satu sama lainnya. Dia memang tidak pernah memakai cincin kawin karena memang dia tidak pernah punya cincin pernikahan semacam itu. Karena memang dia tidak pernah menikah dengan siapa pun.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com