"Sarah?" Endra melihat Sarah seperti sedang melamun, sehingga Endra jadi memanggilnya untuk menyadarkan Sarah.
"Bisa janji dulu?" kata Sarah aneh.
"Janji?" Endra sama sekali tak bisa mengerti apa maksud janji yang dikatakan Sarah itu.
"Janji kalau kamu nggak bakal berlebihan nanggepin luka memar di tangan aku."
Mendengar itu, seketika saja rasa bingung yang sempat Endra rasakan berubah menjadi rasa khawatir. Apa maksud Sarah itu? Kenapa Endra harus berjanji segala? Apa jangan-jangan memang luka memar Sarah semakin parah? Endra tak bisa mengenyahkan berbagai pikiran yang tiba-tiba muncul di dalam kepalanya.
"Aku beneran nggak apa-apa, tapi pasti kamu nggak percaya kan? Jadi kalau nanti aku kasih lihat memarnya, terus kamu bisa ngejanjiin kalau kamu bakal percaya sama omonganku itu, baru aku bakalan kasih lihat."
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com