Meskipun Sarah sudah tidak marah lagi pada Endra, tapi entah kenapa moodnya sudah telanjur berubah jelek. Sehingga dia enggan menanggapi perkataan Endra, dan lebih memilih untuk diam saja.
Bahkan saat akhirnya Sarah berada di kursi penumpang, Sarah masih tidak berminat untuk memulai percakapan dengan Endra. Untungnya Endra juga tidak mencoba untuk mencari bahan obrolan, dan lebih memilih untuk fokus menyetir. Yang secara otomatis menguntungkan Sarah, karena moodnya tidak akan bertambah jelek dengan Endra mengikuti cara diamnya ini.
Akhirnya Sarah juga tidak punya keinginan untuk terjaga lebih lama, dan lebih memilih untuk menyandarkan kepalanya untuk tidur sebentar.
Entah berapa menit kemudian, Sarah membuka matanya, dan rupanya mereka masih dalam perjalanan. Dia melihat ke luar jendela mobil di mana di sisi kanan dan kiri jalan, ditanami aneka macam sayuran yang memang cocok untuk kondisi tanah di daerah pegunungan ini.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com