Tak perlu disebutkan lagi, Endra pun akhirnya menyuapi Sarah. Tak ada penolakan apapun dari Sarah. Saat Endra memberikan suapan demi suapan ke mulut Sarah, perempuan itu membuka mulutnya dan mengunyah makanannya dengan pelan.
Meskipun harus Sarah akui, hal seperti ini tidak pernah terpikirkan sebelumnya, tapi itu tidak memengaruhi nafsu makannya. Entah kenapa, makanan yang disuapkan Endra ke mulut Sarah terasa lebih enak, hingga dia makan dengan begitu lahapnya.
Berhasil menyuapi Sarah sesuai dengan keinginannya, secara otomatis membuat suasana hati Endra terasa lebih baik. Berkali-kali Endra menahan senyum bahagia, dan berkali-kali itu pula Sarah bertanya tentang alasan Endra tersenyum-senyum aneh begitu.
"Apa?" tanya Sarah entah sudah ke berapa kalinya pada Endra.
"Nggak apa-apa kok," sebanyak itu pula Endra menjawabnya dengan singkat. "Nah ... ini suapan terakhir. Aaaa," mulut Endra ikut terbuka.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com